Empowern3T 2024: Ajang Pemberdayaan Digital Kaum Muda di Ambon

Media Digital
Senin, 16 September 2024 | 14:16 WIB
Foto: Empowern3T 2024: Ajang Pemberdayaan Digital Kaum Muda di Ambon
Foto: Empowern3T 2024: Ajang Pemberdayaan Digital Kaum Muda di Ambon
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo bekerja sama dengan Bisnis Indonesia dan Universitas Pattimura menggelar program literasi digital Empowern3T, Embrace the Digital age Lead the Change, yang akan diselenggarakan di Auditorium Universitas Pattimura pada Selasa, (17/2024). 

Sejumlah bintang tamu hebat terlibat memberikan tips dan kisah inspiratif yang membuka cakrawala dan wawasan baru bagi civitas akademisi dalam mengoptimalkan infrastruktur digital.

Empowern3T menghadirkan beragam diskusi berkualitas diantaranya DigItalk Akselerasi Digital untuk Mendorong Inovasi dan Konektivitas Daerah 3T. Diskusi tersebut memberi akan memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai teknologi telekomunikasi yang diimplementasikan pemerintah di daerah rural serta titik layanan, yang dapat mereka maksimalkan untuk meningkatkan produktivitas. 

Dalam 10 tahun terakhir, operator seluler dan Bakti terus memacu pembangunan infrastruktur yang membuat penetrasi internet Indonesia melesat dari 32% pada 2014 menjadi 79% poda 2024.

Kepala Divisi Perencanaan dan Strategis Bakti Kemenkominfo Gumalawarman akan menceritakan mengenai dampak dari kehadiran infrastruktur digital terhadap lahirnya inovasi hingga bergeraknya roda-roda ekonomi digital di daerah rural.  

Selama 10 tahun ini, Bakti telah menghadirkan satelit internet GEO terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas mencapai 150 Gbps. Satelit tersebut bakal menyuntikan internet di 37.000 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Selain itu ada Palapa Ring dan Base Transceiver Station (BTS) sebagai jaringan tulang punggung dan jaringan last mile yang mengantarkan internet ke ribuan titik.

Diskusi selanjutnya bertema Snap, Edit, Share: Memaksimalkan Kreativitas Visual di Era Digital yang dibawakan oleh Reiza Nurrafi, yang merupakan konten kreator yang berfokus pada hal-hal berkaitan dengan gaya hidup, fotografi, hingga inspirasi. Reiza memiliki 54.000 pengikut di Instagram. 

Dalam postingannya di Instagram, Reiza memperlihatkan konten-konten yang ciamik, yang dapat jadi inspirasi bagi anak muda. 

Kemudian ada juga diskusi mengenai pemberdayaan anak muda yang bertema Muda Berdaya di Era Digital yang diisi oleh Phillips, founder @jejakmuda.id, sebuah komunitas di Maluku Utara yang memiliki perhatian pada isu-isu kesehatan, ekowisata dan pendidikan.

Belum lama, komunitas ini membuka program pengabdian masyarakat bernama Ekspedisi Jejak Muda #4 di Tanah Rata, Kepulauan Banda Neira. Melalui program tersebut, Jejak Muda mengajak peserta untuk melakukan pengabdian yang berfokus pada pemberdayaan manusia hingga pemberdayaan UMKM. 

Acara diskusi terakhir yang tidak kalah seru adalah membahas mengenai kiat-kiat menjadi YouTuber. Diskusi dibawakan oleh konten kreator Saya Khoko, yang memiliki pengalaman luas perihal konten digital, khususnya berkaitan dengan komedi. Dengan logat khas timurnya, Saya Khoko selalu dapat menghibur para penontonnya. 

Serangkaian acara tersebut dihadirkan untuk memberikan wawasan baru dan inspirasi kepada para peserta sehingga infrastruktur digital yang dihadirkan tidak hanya memberi manfaat berupa terbukanya akses informasi, juga membuat mahasiswa menjadi makin produktif dan berdaya sehingga dapat meraih potensi kue ekonomi digital Indonesia yang sangat besar. 

Laporan Google, Temasek, dan Bain&Company menunjukkan bahwa pasar ekonomi digital Indonesia bakal menembus US$210 miliar hingga US$360 miliar pada 2030. 

Sebagai negara dengan kue ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, nilai kekayaan digital Indonesia dua hingga tiga kali lipat dari pasar ekonomi digital Filipina yang diperkirakan mencapai US$80 miliar hingga US$150 miliar pada tahun yang sama. Padahal pertumbuhan ekonomi digital Filipina merupakan yang tertinggi di Asean dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 20% dan 18% untuk periode 2023—2025 dan 2025-2030. Sementara rata-rata pertumbuhan ekonomi digital Indonesia hanya 15% dan 13% pada tahun yang sama.

Prospek yang cukup besar ini tak boleh dipandang sebelah mata. Perlu adanya upaya-upaya untuk mengembangkan talenta-talenta muda yang memiliki kecakapan digital guna mengoptimalisasi peluang ekonomi digital yang sangat besar itu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper