Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) akan tetap mengandalkan kartu SIM fisik untuk merangkul pelanggan baru khususnya di daerah rural, di tengah pertumbuhan Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) atau sim tertanam yang saat ini mencapai ratusan ribu.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan perusahaan berkomitmen menghadirkan inovasi memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh pelanggan.
“Indosat tetap akan memproduksi kartu SIM fisik untuk mengakomodasi kebutuhan di wilayah rural, di mana perangkat yang mendukung penggunaan eSIM masih sangat terbatas,” kata Steve kepada Bisnis, Senin (9/9/2024).
Steve menjelaskan Indosat tetap memberikan pelayanan bagi seluruh pelanggan di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali, termasuk melalui layanan eSIM dan kartu SIM fisik.
Menurutnya, dengan adanya pilihan produk ini, ISAT dapat menawarkan fleksibilitas bagi pelanggan untuk mencoba layanan Indosat, baik yang menggunakan eSIM maupun kartu SIM fisik, termasuk pelanggan yang sebelumnya menggunakan kartu dari operator lain atau nomor berbeda.
“Hal ini sejalan dengan misi Indosat dalam menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” sambungnya.
Meski tak mengungkap jumlah pelanggan eSIM secara gamblang, ISAT mengaku hingga saat ini perusahaan telah merengkuh ratusan ribu pelanggan yang telah menggunakan layanan eSIM Indosat.
Steve menyampaikan bahwa sejak 2022, emiten bersandi saham ISAT itu telah memperkenalkan layanan eSIM sebagai langkah untuk memberikan pilihan teknologi yang lebih fleksibel dan modern. ISAT juga melihat peningkatan minat eSIM yang signifikan.
“Kami optimis tren ini akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya ketersediaan perangkat yang mendukung eSIM,” ujarnya.
Di sisi lain, Indosat juga mengaku siap mendukung kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang akan meluncurkan regulasi eSIM. Perlu diketahui, Kemenkominfo menargetkan akan meluncurkan regulasi eSIM pada Oktober mendatang.
Nantinya, lanjut Steve, Indosat akan mempelajari dengan seksama rancangan peraturan tersebut dan memberikan masukan konstruktif. Hal ini dilakukan agar regulasi eSIM memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus sejalan dengan perkembangan teknologi.
“Prinsip kami adalah senantiasa mendukung kebijakan pemerintah, sambil memastikan regulasi tersebut relevan dengan kebutuhan konektivitas dan kesiapan masyarakat dalam mengadopsi teknologi terbaru,” pungkasnya.