IBM Proyeksi Tren AI di Indonesia Bakal Melesat pada 2025

Rika Anggraeni
Senin, 26 Agustus 2024 | 20:07 WIB
Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi, IBM Indonesia memperkirakan adopsi penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia akan jauh lebih pesat pada 2025.

Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih, mengatakan bahwa AI sudah menjadi satu kebutuhan dan sudah bukan lagi euforia ataupun hype. Bahkan, survei yang dilakukan di jajaran petinggi alias bos di Indonesia menginginkan agar pekerja atau karyawan harus menggunakan AI.

Menurut Roy, AI membuat pekerja selangkah lebih maju dibandingkan dengan karyawan yang tidak menggunakan AI. Bukan hanya soal pekerja, Roy menyampaikan bahwa perusahaan juga harus mengadopsi kecerdasan buatan.

Dengan AI, lanjut Roy, suatu perusahaan bisa menjadi lebih efisien dan produktif yang pada akhirnya bisa meningkatkan sisi produksi dan menekan ongkos biaya produksi. Dengan begitu, lapangan pekerjaan akan terbuka.

“Kalau saya melihat sekarang [AI] sudah berkembang dengan sangat pesat, tahun depan akan jauh lebih pesat lagi,” kata Roy saat ditemui seusai Media Briefing bertajuk ‘IBM Impact for Adult Learners, Academia, and Women in Workforce’ di Jakarta, Senin (26/8/2024).

Lebih lanjut, Roy menekankan bahwa semua lapisan masyarakat harus bersiap diri untuk mendukung dan mengadopsi penggunaan AI.

“Semua orang harus bersiap untuk bisa menjadi talenta yang dibutuhkan dan yang mumpuni dalam penggunaan dan penerapan AI dengan lebih lanjut lagi,” lanjutnya.

Pasalnya, Roy menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital di bidang teknologi dan membuka keran lapangan pekerjaan di Tanah Air.

“Ketika perusahaan atau operasi perusahaan itu menjadi semakin besar, akan tercipta lapangan kerja, lapangan kerja baru pada saat company ini akan menjadi besar,” ujarnya.

Penggunaan AI juga membuat waktu menjadi lebih efisien sehingga pekerja bisa melakukan pekerjaan lain, sehingga menjadi lebih produktif. Dia pun menekankan bahwa AI tidak akan menggantikan, melainkan akan bisa mengembangkan pekerjaan lain.

“Kata kuncinya adalah dengan menggunakan AI, satu perusahaan itu akan menjadi berkembang, menjadi sangat luar biasa,” tandasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper