Sharing Infrastruktur Telekomunikasi di IKN Sulit Terealisasi, Faktor Bisnis

Artha Adventy
Kamis, 22 Agustus 2024 | 09:07 WIB
Suasana senja di Ibu Kota Negara di penghujung Juli 2024./Bisnis - Akbar.
Suasana senja di Ibu Kota Negara di penghujung Juli 2024./Bisnis - Akbar.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan penggelaran infrastruktur bersama di Ibu Kota Negara (IKN) sulit terealisasi karena pertimbangan bisnis. Alhasil, masing-masing operator membangun jaringan di ibu kota baru itu. 

Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Kominfo Aju Widya Sari mengatakan untuk melakukan sharing infrastruktur telekomunikasi diperlukan kesepakatan bisnis  antar operator. 

Kesamaan misi ini kemudian menjadi hambatan dalam melakukan sharing infrastruktur telekomunikasi yang seharusnya memberikan efisiensi dalam penggelaran jaringan telekomunikasi. 

“Secara regulasi memang ada, tetapi dalam komersial menjadi hal yang tidak terwujud. Karena usuan sharing bersifat komersial dan bisnis,” kata Aju pada acara Bisnis indonesia Forum Sektor Teknologi Dikepung Masalah, Bagaimana Arah Industri ke Depan, Rabu (21/8/2024). 

Aju berharap ke depan berbagi infrastruktur telekomunikasi dapat tercapai. Operator seluler juga diharapkan lebih mengedepankan fungsi dibandingkan dengan aspek komersial. 

Sementara itu, khusus di IKN, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel membangun sebanyak 19 menara (tower) telekomunikasi dengan konsep desain kamuflase. 

MTEL juga mengoperasikan teknologi antena bersama yang dapat digunakan oleh lebih dari 1 operator seluler. Dengan antena bersama ini,  efisisiensi akan terjadi dari sisi operator seluler dan pemilik menara. 

Dari sisi operator, mereka tidak perlu berinvestasi di antena. Cukup menyiapkan perangkat aktif atau di bawah. Sementara itu bagi pemain menara, jumlah antena yang dapat tertempel di atas menara bisa lebih banyak dengan jumlah penyewa yang lebih gemuk. 

Direktur Bisnis Mitratel Agus Winarno mengatakan keberadaan menara tersebut menandakan bentuk dukungan perseroan terhadap pembangunan IKN.

“Hari ini kita hadir dengan 19 tower, terdiri dari 2 tower makro dan 17 tower mikro,” kata Agus saat media gathering di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, beberapa waktu lalu.

Bakti di IKN

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) memastikan infrastruktur telekomunikasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga Kalimantan Timur (Kaltim) secara keseluruhan telah siap untuk digunakan. 

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo) Fadhilah Mathar menyebut pihaknya menyiapkan Akses Internet di 261 lokasi di Kaltim serta 54 menara pemancar atau base transceiver station (BTS) 4G. 

Akses Internet merupakan salah satu program Bakti dalam menghadirkan internet berbasis satelit ke daerah rural atau terpencil yang sulit dijangkau serat optik. Seluruh infrastruktur tersebut telah siap mendukung layanan data menjelang HUT RI.

“Per Agustus 2024, sejumlah akumulasi 261 lokasi akses internet dan 54 BTS 4G sudah on air di Provinsi Kaltim,” katanya dalam siaran pers, dikutip Minggu (11/8/2024). 

Fadhilah memaparkan, Program Akses Internet Bakti Kominfo secara nasional telah melayani total 18.712 lokasi di seluruh Indonesia. Sebanyak 4.078 di antaranya telah dilayani Satria-1 yang memiliki kapasitas 150 gigabyte per second (gbps) untuk konektivitas internet lebih luas dan cepat. 

Sampai dengan akhir 2024, sambungnya, Bakti berencana untuk menyelesaikan pemasangan akses internet yang terhubung dengan Satria-1 hingga 20.000 lokasi di akhir tahun ini.

Adapun khusus di sekitar daerah IKN, Bakti secara khusus telah mengoperasikan layanan Bakti Akses Internet VSat dari Satria-1 pada 15 titik lokasi.

Sebanyak 15 titik lokasi itu sudah dilengkapi dengan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) atau alat penangkap sinyal Satelit Satria, per awal Agustus 2024. 

Penulis : Artha Adventy
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper