Lalamove Panaskan Bisnis Ride Hailing, Grab Pilh Inovasi Ogah Bakar Duit

Rika Anggraeni
Rabu, 7 Agustus 2024 | 22:00 WIB
Logo Grab terlihat di jaket mitra driver Grab/Dok. video Grab
Logo Grab terlihat di jaket mitra driver Grab/Dok. video Grab
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG — PT Grab Teknologi Indonesia (Grab) memilih fokus menghadirkan inovasi yang relevan dengan masyarakat di tengah persaingan yang makin ketat seiring hadirnya Lalamove

Director of Mobility & Logistics Grab Indonesia Tyas Widyastuti menyatakan bahwa Grab berkomitmen untuk membangun bisnis berkelanjutan yang tangguh, cepat beradaptasi, dan terus bertumbuh. 

“Kunci utama bagi Grab dalam memenangi kompetisi adalah dengan menyediakan inovasi dan layanan yang selaras dengan kebutuhan konsumen,” kata Tyas kepada Bisnis, Rabu (7/8/2024).

Dia mengungkap ada beberapa inovasi baru yang telah diterapkan Grab di Indonesia. Inovasi baru yang dimaksud antara lain Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan. 

Hal ini dilakukan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan konsumen dan Mitra Pengemudi selama perjalanan

Teranyar, perusahaan menerapkan inovasi baru seperti GrabCar Plus. Tyas mengatakan bahwa Grab tengah melakukan uji coba layanan GrabCar Plus dengan standar baru untuk menjawab kebutuhan para pengguna yang menginginkan perjalanan dengan armada yang lebih besar, baru, dan nyaman.

Di samping itu, Grab juga mempelopori berbagai fitur-fitur keamanan terdepan di industri ride-hailing, salah satunya dengan kehadiran Trip Monitoring. 

Dalam hal ini, Grab memperketat pemantauan perjalanan (Trip Monitoring) untuk mendeteksi perjalanan secara real-time dan mengurangi risiko tindakan tidak diinginkan melalui intervensi manual.

“Tim Grab Support akan proaktif menghubungi penumpang dan pengemudi jika terjadi penyimpangan rute atau pemberhentian tidak wajar, terutama jika tidak ada respons terhadap notifikasi di aplikasi Grab,” kata Tyas. 

Jika melihat dari sisi kinerja, pendapatan Grab secara keseluruhan mampu tumbuh 24% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2024. Pendapatan yang dikantongi Grab ini mencakup di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Tyas mengungkap pendapatan Grab secara keseluruhan mampu mencapai US$653 juta pada tiga bulan pertama 2024, dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya merengkuh US$525 juta.

Grab juga mencatat laba inti yang disesuaikan (Adjusted EBITDA) sebesar US$62 juta dibandingkan kerugian US$67 juta tahun lalu pada periode yang sama.

Selain Grab, Bisnis juga telah menghubungi pihak Gojek terkait masuknya Lalamove ke bisnis ride hailing. Namun, hingga berita ini tayang, pihak Gojek tak kunjung memberikan tanggapan.

Seperti diketahui, platform pengiriman berbasis permintaan (on-demand), Lalamove melalui Lalamove Ride mulai merambah ke bisnis ride hailing, siap mengambil kue dari raksasa teknologi Gojek, Grab, dan Maxim Cs yang lebih dulu berkecimpung di ekosistem ini.

Manajemen Lalamove mengungkap alasan perusahaan merambah bisnis ride hailing karena adanya potensi besar dan juga tingginya permintaan dari masyarakat terhadap transportasi online. Terlebih, Lalamove melihat adanya tantangan transportasi yang dihadapi warga Jakarta setiap harinya, seperti kepadatan jalanan di saat jam sibuk.

“Selain itu, dengan hadirnya Lalamove Ride dapat membuka kesempatan baru bagi mitra pengemudi kami yang sudah ada maupun yang baru bergabung untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang lebih besar,” kata manajemen Lalamove kepada Bisnis, dikutip pada Minggu (4/8/2024).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper