Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) resmi menunjuk dan melantik Hokky Situngkir untuk mengemban tugas sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) baru di ranah Kemenkominfo.
Posisi Hokky Situngkir menggantikan Samuel Abrijani Pangerapan yang undur diri pada awal Juli 2024.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pelantikan Hokky Situngkir sebagai Dirjen Aptika Kemenkominfo karena alasan yang mendesak.
Meski begitu, Budi menyampaikan bahwa proses pelantikan Hokky Situngkir sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pak Hokky ‘kan punya latar belakang, ini urgensi. Keperluan untuk me-recovery semuanya, mendesak. Latar belakang [Hokky Situngkir] elektro ITB [Institut Teknik Bandung],” ungkapnya.
Jika menengok pada akun LinkedIn miliknya, Hokky Situngkir pernah mengemban tugas sebagai Penasihat Teknologi Informasi Senior di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) selama satu tahun pada 2019–2020.
Sebelum ditunjuk sebagai Dirjen Aptika Kemenkominfo, Hokky juga sempat bekerja di sektor pemerintahan, tepatnya sebagai Penasihat Teknologi Informasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sejak Januari 2018–Desember 2019.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang tersaji di laman lembaga riset Bandung Fe Institute, dikutip pada Jumat (19/7/2024), Hokky Situngkir merupakan pendiri dan peneliti di Bandung Fe Institute.
Hokky memiliki pengalaman di bidang fisikawan dan ilmu sosial. Hingga saat ini, Hokky mengisi posisi sebagai Presiden di Bandung Fe Institute sejak 2004.
Besutan ITB itu juga merupakan Direktur Pusat Kompleksitas di Universitas Surya sejak 2013. Hokky yang merupakan kelahiran 7 Februari 1978 pernah berkecimpung sebagai Penasihat Yayasan Sobat Budaya.
Dari jenjang pendidikan, Hokky mengenyam pendidikan di ITB jurusan Elektro. Di sana, Hokky pernah mengikuti Senat Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro di ITB pada 1999–2000.