Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melalui Telkomsel Ventures memimpin pendanaan di startup Tictag yang merupakan data-centric AI company. Pendanaan tersebut dilakukan Telkomsel Ventures bersama M Venture Partners, East Ventures, Investible, dan SBI Ven Capital.
CEO Telkomsel Ventures Mia Melinda menjelaskan bahwa aksi korporasi ini merupakan wujud komitmen Telkomsel Ventures dalam membuka peluang kolaborasi untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem inovasi digital, mendorong transformasi digital Indonesia, dan mengembangkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia dan Asia.
“Inisiatif strategis ini selaras dengan semangat Indonesia yang menginspirasi Telkomsel untuk mendorong kemajuan teknologi di berbagai sektor industri,” kata Mia dalam keterangan tertulis, Senin (15/7/2024).
Menurut Mia, kualitas dan kinerja kecerdasan buatan AI sangat bergantung pada data yang digunakan untuk melatihnya.
Oleh karena itu, sambung dia, investasi strategis kepada Tictag dilakukan berdasarkan analisis atas kemampuan Tictag dalam membuka potensi AI secara utuh melalui data training berkualitas tinggi untuk membantu meningkatkan efisiensi. Hal ini pula sejalan dengan salah satu fokus sektor di Telkomsel Ventures, yakni emerging technologies.
“Sebagai investor terdepan di ekosistem startup, investasi ini merupakan salah satu langkah penting Telkomsel Ventures dalam mewujudkan visi dan misi Telkomsel untuk mendorong akselerasi ekosistem digital nasional serta meningkatkan perekonomian digital Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Co-Founder dan CEO Tictag Kevin Quah menyebut bahwa Indonesia merupakan basis talenta AI yang berkembang pesat dan pasar yang sangat siap untuk mengadopsi AI.
Di samping itu, Quah menuturkan bahwa kepercayaan dan dukungan berkelanjutan dari para investor mendorong perusahaan untuk terus menghadirkan inovasi dalam memperkuat ekosistem AI.
“Dengan kemitraan bersama komunitas kontributor anotasi data yang beragam, mahasiswa, serta penyandang disabilitas, sehingga memungkinkan mereka berpartisipasi dalam ekonomi AI,” imbuhnya.
Quah menyampaikan bahwa Tictag kini melayani lebih dari 50 perusahaan di berbagai sektor, termasuk real estate, kendaraan otonom, pertanian, hingga media di seluruh Asia.
Perlu diketahui, Tictag merupakan perusahaan rintisan alias startup yang didirikan pada 2019 di Singapura untuk mengembangkan AI berkualitas tinggi yang mudah dijangkau oleh semua.