Kemenkominfo Mulai Irit Bicara Soal Peretasan PDNS 2 hingga Kebocoran Data

Rika Anggraeni
Rabu, 3 Juli 2024 | 15:44 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria saat ditemui di Jakarta, Rabu (3/7/2024). -Bisnis/Rika Anggraeni
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria saat ditemui di Jakarta, Rabu (3/7/2024). -Bisnis/Rika Anggraeni
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) irit bicara saat ditanyakan terkait kabar terbaru sistem layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya yang diserang Brain Cipher ransomware pada 20 Juni 2024.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria hanya mengatakan bahwa kabar terbaru peretasan PDNS 2 bisa ditanyakan ke Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

“Itu ke Polhukam tanyanya, karena itu informasinya satu pintu, ya,” kata Nezar saat ditemui di Jakarta, Rabu (3/6/2024).

Nezar juga enggan bicara terkait kunci dekripsi yang akan dirilis secara gratis oleh Brain Cipher pada Rabu.

“Semuanya nanti tanyanya di sana saja [Kemenkopolhukam], saya nggak berkomentar soal itu untuk sementara, nanti ada saatnya, ya,” tuturnya.

Nezar juga tak berkomentar terkait kebocoran data milik Kemenkominfo yang berlalu-lalang di media sosial X (dahulu Twitter) pada Selasa (2/7/2024), di akun @FalconFeedsio, yang diunggah peretas bernama aptikakominfo di Breach Forums.

Dalam tangkapan layar yang dibagikan @FalconFeedsio tertulis bahwa peretas aptikakominfo menjual data Kemenkominfo, yang terdiri dari data pribadi, sistem keamanan lisensi perangkat lunak, dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional (PDN) dari 2021–2024 senilai US$121.000.

Adapun sampel yang dicantumkan meliputi informasi lisensi perangkat lunak, nomor identitas pribadi (NIK), rincian rekening bank, dan nomor perbankan.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper