PDNS Down Hari ke-13, Jokowi Ungkit Serangan Siber di Negara Lain

Akbar Evandio
Rabu, 3 Juli 2024 | 13:03 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024)./ BISNIS - Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024)./ BISNIS - Akbar Evandio
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah terus mencari solusi atas lumpuhnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang telah terjadi sejak 20 Juni 2024 atau selama 13 hari. 

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa serangan siber tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara-negara lainnya, sehingga pemerintah akan terus mencari solusi. 

“Dan ini juga terjadi di negara-negara lain, bukan hanya di indonesia saja,” kata Jokowi saat membuka peresmian Ekosistem Baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan (Korsel) PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

Berdasarkan data dari Cyberint, dilansir dari Kamis (27/6/2024), insiden ransomware secara global mengalami peningkatan jumlah korban sebesar 55,5% dari 2.809 serangan pada 2022 menjadi 5.070 serangan pada sepanjang 2023.

Data Cyberint mencatat bahwa Amerika Serikat (AS) menjadi negara teratas yang dibidik serangan ransomware, yakni mencapai 2.175 kali serangan pada 2023.

Menyusul, Inggris, Kanada, dan Jerman masing-masing sebanyak 286 kali, 198 kali, dan 158 kali serangan.

India juga masuk ke dalam 10 besar negara yang terkena serangan ransomware, menggeser Rusia dari tahun sebelumnya. Serangan ransomware yang terjadi di India mencapai 61 kali sepanjang tahun lalu.

Negara-negara tersebut memang mengalami serangan siber cukup besar. Namun, belum diketahui lama pemulihan layanan di negara-negara tersebut. 

Ransomware teratas pada 2023 masih didominasi oleh LockBit3.0 yang mencapai 1.047 kali serangan. LockBit 3.0 merupakan versi lanjutan dari ransomware LockBit yang dikenal dengan teknik enkripsi yang sangat canggih dan serangan yang ditargetkan.

Sepanjang 2023, LockBit3.0 mempertahankan keunggulannya sebagai grup ransomware paling aktif. Pada tahun lalu, LockBit berhasil mencapai serangan terhadap sekitar 1.047 korban, atau berkontribusi terhadap lebih dari 24% total serangan ransomware yang dipantau oleh Cyberint pada 2023.

Jika ditinjau berdasarkan sektor, business services (jasa dunia usaha) menjadi sekltor yang paling diincar serangan ransomware, yakni mencapai 1.265. Diikuti sektor ritel mencapai 649 kali, 457 dari sektor manufaktur, dan keuangan mencapai 346 kali.

Sepanjang 2023, secara global, sektor pendidikan juga menjadi sektor yang paling rentan terkena ransomware, yakni mencapai 245 kali dan healthcare mencapai 226 kali.

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper