Bisnis.com, JAKARTA - Apple putuskan bakal menunda pengerjaan headset Vision Pro kelas atas. Laporan terbaru menunjukkan bahwa raksasa teknologi ini ke depannya ingin fokus mengembangkan versi perangkat yang lebih murah.
Dilansir dari The Verge Rabu (19/6/2024), Apple tampaknya telah menemukan cara untuk mengurangi biaya komponen untuk model pertama. Headset Vision yang lebih murah akan dikirimkan pada akhir 2025.
Hal tersebut disinyalir karena penjualan Vision Pro yang tidak sesuai ekspektasi. Headset Vision Pro pertama kali dijual oleh Apple pada 2 Februari 2024 di Amerika Serikat dan dibanderol dengan harga US$3,499 atau sekitar Rp57 juta.
Selain karena harganya yang mahal, perangkat ini juga dikritik karena daya tahan baterai dan beratnya, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan kelelahan di leher setelah digunakan dalam waktu lama.
Rencana perangkat headset yang lebih murah dilaporkan diberi kode nama N109. Apple berupaya mempertahankan tampilan resolusi tinggi yang membuat Vision Pro menonjol, namun menghilangkan beberapa fitur agar perangkat tersebut setidaknya lebih ringan dari sebelumnya. Fitur seperti EyeSight kemungkinan bakal dihilangkan.
Apple menargetkan harga di kisaran US$1,500 hingga US$2,500 atau sekitar Rp25-40 juta. Menurut laporan dari The Information, Apple hadapi kesulitan jika harus memangkas biaya tanpa mengorbankan banyak fitur, sehingga headset yang lebih murah kemungkinan tidak bisa terwujud pada rencana tahun 2025 tersebut.
Pada April lalu, menurut laporan dari analisis Apple Ming-chi Kuo, Apple telah menurunkan produksi dan pengiriman perangkat Vision Pro dikarenakan permintaan pasar yang menurun. Meskipun demikian, Apple masih berupaya keras untuk memasarkan headset VR/AR miliknya di kancah internasional.
Dalam acara WWDC 24, CEO Apple Tim Cook mengungkapkan Vision Pro bakal dirilis di negara-negara berikut, dimulai di China, Jepang, dan Singapura pada 28 Juni 2024. Sementara Australia, Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris bakal dapat memasrkan Vision Pro pada 12 Juli.
Apple juga mengumumkan beberapa fitur terbaru yang bakal hadir di Vision Pro dengan pembaruan perangkat lunak gratis, visionOS 2. Terdapat fitur-fitur baru seperti konverter foto 3D dan gerakan tangan yang lebih mudah digunakan.
Fitur lainnya adalah ketika Anda menemui video di web, Anda dapat memisahkannya menjadi pemutar video terapung (free-floating video player). Fitur yang Apple pasti akan implementasikan karena Vision Pro belum mendukung aplikasi YouTube dan Netflix.
Dengan keputusan ini, Apple berharap dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam penjualan Vission Pro sambil memperluas jangkauan internasional mereka. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)