Tutup Apple Pay Later, Apple Bakal Rilis Skema Pinjaman Baru Akhir Tahun Ini

Redaksi
Selasa, 18 Juni 2024 | 08:30 WIB
Logo Apple Inc./ Bloomberg
Logo Apple Inc./ Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Apple mengumumkan untuk menutup layanan Apple Pay Later, hanya berjarak 8 bulan setelah resmi diluncurkan. Layanan ini sebelumnya hanya rilis di Amerika Serikat pada Oktober 2023.

Layanan pembelian dengan skema "beli sekarang, bayar nanti" ini, ternyata tidak bertahan lama di pasaran.

Namun, Apple akan tetap memberikan pengguna opsi untuk mengajukan pinjaman cicilan melalui kartu kredit dan kartu debit saat melakukan pembayaran lewat Apple Pay. Melansir dari The Verge Selasa (18/6/2024), hal tersebut akan berjalan pada akhir tahun 2024.

"Dengan diperkenalkannya penawaran pinjaman cicilan global yang baru ini, kami tidak lagi menawarkan Apple Pay Later di AS," tulis Apple dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada 9to5Mac.

Apple Pay Later memudahkan pengguna untuk mengajukan pinjaman mulai dari US$50 hingga US$1.000. Dengan fitur ini, pembelian dapat dibagi menjadi empat pembayaran yang sama dalam jangka waktu enam minggu, tanpa dikenakan biaya atau bunga tambahan.

Apple menekankan fokusnya saat ini pada fitur pinjaman cicilan baru yang akan hadir di Apple Pay akhir tahun ini. Fitur ini bakal tersedia di banyak negara di seluruh dunia, berbeda dengan Apple Pay Later yang hanya tersedia di Amerika Serikat.

Pengguna dengan pinjaman cicilan yang masih ada melalui Apple Pay Later akan terus memiliki akses ke fitur-fiturnya, tetapi Apple tidak akan menawarkan pinjaman yang baru.

Melansir dari Financial Times, Goldman Sachs telah menjadi mitra perbankan utama perusahaan sejak peluncuran Apple Card pada 2019. Hal itu memungkinkan Apple mengakses jaringan Mastercard. Apple saat ini sedang dalam proses mengakhiri kemitraan dengan Goldman Sachs.

Apple memasuki pasar BNPL (Buy Now, Pay Later) ketika suku bunga di AS masih rendah dan konsumen banyak memanfaatkan pinjaman berbiaya rendah untuk membiayai pembelian mereka. Namun, industri ini kini menghadapi tantangan akibat kenaikan suku bunga. Nilai pasar Affirm, salah satu penyedia BNPL terbesar, telah merosot dari puncaknya sekitar $45 miliar pada 2021 menjadi sekitar $9,5 miliar saat ini.

Sebelumnya, Apple mengumumkan bahwa fitur pinjaman cicilan mereka akan diluncurkan pertama kali di Inggris dan bekerja sama dengan bank HSBC dan Monzo. Di AS, fitur ini akan tersedia untuk pengguna Citi dan Synchrony, serta pemberi pinjaman yang menggunakan perangkat lunak dari Fiserv. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper