Algoritma Kecerdasan Buatan (AI) Pendeteksi Risiko Gagal Jantung Berhasil Ditemukan

Redaksi
Jumat, 7 Juni 2024 | 06:56 WIB
Seseorang yang mengalami penyakit jantung. Penyakit jantung bisa dicegah dengan menjaga pola hidup sehat/ Sahyadri Hospital
Seseorang yang mengalami penyakit jantung. Penyakit jantung bisa dicegah dengan menjaga pola hidup sehat/ Sahyadri Hospital
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi pasien dengan risiko gagal jantung yang tinggi. Sebuah algoritma yang dikenal sebagai Find-HF, telah dilatih oleh para peneliti University of Leeds untuk mendeteksi gejala awal dari kondisi tersebut menggunakan catatan pasien.

Menurut para peneliti, AI mampu secara akurat memprediksi pasien yang memiliki risiko tertinggi terkena gagal jantung, dan mereka yang dapat dirawat di rumah sakit dengan kondisi tersebut, dalam waktu lima tahun.

Seorang konsultan ahli jantung Profesor Chris Gale mengatakan Find-HF berpotensi memajukan diagnosis dalam dua tahun.

"Ini adalah sumber daya nasional yang sangat kuat dan unik, dan inilah saatnya menggunakan data ini untuk memberikan manfaat bagi pasien," ujarnya dilansir dari BBC Selasa (4/06/2024).

Penelitian tersebut didanai oleh British Heart Foundation (BHF). BHF mengatakan saat ini terdapat lebih dari 1 juta orang di Inggris yang menderita gagal jantung.

Para peneliti menggunakan catatan pasien dari 565.284 orang dewasa di Inggris untuk melatih algoritma AI. Kemudian diuji lebih lanjut pada database 106.026 catatan dari Taiwan National University Hospital.

Teknologi AI tersebut disarankan untuk menjadi platform yang digunakan oleh dokter sebagai peringatan dini, sehingga pasien bisa langsung didiagnosis dan diuji lebih awal.

Peneliti Data Kesehatan Inggris di University of Leeds Dr Ramesh Nadarajah, mengungkapkan banyak pasien menerima diagnosis gagal jantung pada tahap yang sudah terlambat ketika pengobatan sudah sulit untuk menyembuhkan penyakit tersebut, terutama pada wanita dan orang lanjut usia. 

“Kami menggunakan alat pembelajaran mesin dengan data yang dikumpulkan secara rutin untuk mengidentifikasi orang dengan gagal jantung lebih awal, sehingga mereka bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah masuk rumah sakit dan kematian, serta meningkatkan kualitas hidup," ungkapnya.

Mereka sekarang berencana untuk menilai keakuratan Find-HF lebih lanjut dengan mengundang orang yang diidentifikasi dalam catatan pasien mereka sebagai kelompok yang paling berisiko mengalami gagal jantung untuk diuji kondisinya.

Profesor Bryan Williams, kepala petugas ilmiah dan medis di BHF mengatakan diagnosis dini pasien dapat mengakses perawatan yang tepat dan manajemen yang efektif untuk kondisi mereka.

“Memanfaatkan kekuatan AI melalui penelitian seperti ini membawa kita selangkah lebih dekat dalam meningkatkan kehidupan lebih banyak orang yang terkena dampak gagal jantung.”

Namun, perlu diketahui salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam penerapan sistem AI seperti Find-HF adalah memastikan keamanan dan privasi data pasien yang digunakan untuk melatih dan menyempurnakan platform AI ini. 

Mungkin akan terdapat skeptisisme kalangan profesional di bidang kesehatan mengenai penerapan rekomendasi AI tanpa sepenuhnya memahami dasar rekomendasi tersebut. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper