Elon Musk Rilis Smartphone yang Terhubung ke Starlink, Menkominfo: Kita Evaluasi

Rika Anggraeni
Senin, 3 Juni 2024 | 19:58 WIB
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat bertemu dengan awak media di Jakarta/Bisnis.com - Rika Anggraeni
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat bertemu dengan awak media di Jakarta/Bisnis.com - Rika Anggraeni
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) buka suara terkait layanan internet berbasis satelit Starlink yang bisa langsung terhubung ke ponsel (direct to cell) pengguna. Elon Musk kabarnya bakal merilis solusi ini pada musim gugur atau September 2024.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi layanan direct to cell Starlink milik Elon Musk jika masuk ke Indonesia.

“Belum [ada Starlink direct to cell di Indonesia]. Kan izinnya sudah ada. [Ke depan] kita tunggu saja, kita monitoring, kita evaluasi terus-menerus,” kata Budi saat ditemui di Jakarta, Senin (3/6/2024).

Pasalnya, jika satelit Starlink dengan kemampuan direct to cell dikhawatirkan akan menggerus pasar telekomunikasi lokal Indonesia. Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) misalnya, mengkhawatirkan Starlink direct to cell dapat mengancam pemain operator seluler karena layanan tersebut bisa langsung terhubung ke internet tanpa GSM.

“Karena kita tahu, mungkin direct to device commercial Starlink yang langsung ke hp mungkin tahun depan. Itu akan jadi ancaman GSM operator, walaupun mereka main di rural dan kota adalah fase kedua,” kata Sekretaris Jendral (Sekjen) ASSI Sigit Jatiputro saat ditemui di Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Setali tiga uang, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga mengkhawatirkan layanan satelit Starlink direct to cell bisa berdampak pada ekosistem telekomunikasi di Indonesia.

Kekhawatiran itu pun bukan tanpa sebab, satelit dengan kemampuan direct to cell ini memungkinkan pengguna dapat mengakses langsung ke telepon seluler dengan mengirim SMS hingga telepon tanpa menggunakan kartu SIM.

Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan bahwa saat ini, layanan Starlink direct to cell ini sudah dalam tahap uji coba di beberapa negara. Sementara di Indonesia, Arif menjelaskan bahwa layanan direct to cell pasti membutuhkan alokasi frekuensi baru.

Kendati demikian, Arif menilai, masuknya teknologi milik Elon Musk berupa direct to cell ini ke Indonesia tergantung dari keputusan yang diambil pemerintah.

“Kalau sampai direct to cell sih, itu benar-benar kita hulu ke hilir bisa habis. Sekarang yang pinggir-pinggir saja bisa ketakutan,” kata Arif saat ditemui di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper