Badai Matahari Ganggu Teknologi Traktor, Petani AS Stop Beroperasi

Redaksi
Senin, 13 Mei 2024 | 08:59 WIB
Penampakan matahari dari dekat/@nasasun
Penampakan matahari dari dekat/@nasasun
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badai matahari yang melanda bumi akhir pekan kemarin telah membuat para petani di Amerika Serikat menghentikan operasi pertanian karena merusak teknologi navigasi GPS di traktor mereka.

Melansir dari The Verge Senin (13/5/2024), badai tersebut dilaporkan membuat beberapa sistem GPS tidak berfungsi untuk sementara, sehingga mengganggu keakuratan sistem “Real-Time Kinematic” (RTK) bagi para petani yang menggunakan traktor John Deere.

Sebagai informasi, sistem RTK terhubung ke traktor modern dan peralatan pertanian canggih John Deere. Nantinya teknologi tersebut memungkinkan petani menanam dengan lebih efisien dalam garis yang sangat rapat dan lurus.

Para petani diimbau oleh perusahaan dealer traktor John Deere, Landmark Implement, untuk menghentikan operasinya saat ini karena alat tersebut sedang menghasilkan data yang kurang tepat dan mereka akan menghadapi masalah saat akan panen, menurut laporan 404 Media.

"Dengan mengetahui cara kerja jaringan RTK, stasiun pangkalan mengirimkan data yang tidak tepat karena dampak badai geomagnetik dan menyebabkan pergeseran drastis di lapangan dan bahkan beberapa perubahan arah yang drastis," ujar juru bicara Landmark Implement.

Badai matahari ini terjadi saat waktu kritis musim tanam jagung. Willie Cade dari Repair.org mengatakan kepada 404 Media bahwa tanggal 15 Mei merupakan tanggal penting untuk menanam jagung, dan menyebut akan berakibat fatal jika petani jagung tidak dapat menanam tanaman mereka pada saat itu.

Seorang petani Nebraska, Kevin Kenney mengatakan “Semua traktor berada di ujung ladang saat ini dalam kondisi mati karena badai matahari.” 

Sistem ini menjadi sangat penting bagi pertanian modern, yang sering disebut sebagai "pertanian presisi". Para petani semakin banyak yang bergantung pada traktor otomatis untuk menanam tanaman dalam garis lurus sempurna dengan jarak tanam yang seragam. 

Pertanian presisi telah meningkatkan hasil pertanian secara signifikan. Menurut laporan Kementerian Pertanian AS pada 2023 mencatat bahwa lebih dari 50% jagung, kapas, beras, kedelai, dan gandum musim dingin ditanam dan dipanen dengan "panduan otomatis."

Fakta bahwa hal ini terjadi juga menyoroti kerentanan pasokan makanan modern terhadap gangguan GPS. Secara keseluruhan, masyarakat modern sangat bergantung pada GPS. Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa traktor yang bergantung pada koneksi internet dan satelit merupakan "hal yang sangat mengkhawatirkan."

Menurut laporan dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) Amerika Serikat, badai geomagnetik saat ini merupakan yang terkuat dalam 20 tahun terakhir, dan mencapai tingkat G5 pada hari Jumat dan Sabtu pagi, yang sudah bisa dianggap ekstrim.

Badai geomagnetik terjadi karena lontaran massa koronal dari matahari, yaitu letusan radiasi elektromagnetik yang dapat berdampak pada GPS, jaringan listrik, dan komunikasi lainnya. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper