RI Kantongi Investasi Rp120,2 Trilun dari Kecerdasan Buatan (AI) Sepanjang 2023

Rika Anggraeni
Senin, 6 Mei 2024 | 17:29 WIB
Wamenkominfo Nezar Patria menjawab pertanyaan awak media seputar AI/Bisnis.com - Muhammad Faisal
Wamenkominfo Nezar Patria menjawab pertanyaan awak media seputar AI/Bisnis.com - Muhammad Faisal
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyebut sebanyak 26,7 juta mendapat manfaat dari kecerdasan buatan (AI). Tidak hanya itu, total investasi yang mengalir ke sektor AI juga telah menembus Rp120,2 triliun.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan mengungkapkan sederet sektor pekerjaan yang terbantu oleh AI di Indonesia di antaranya informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, pemerintahan dan pertahanan, perdagangan dan pertambangan, hingga agraria.

Seiring dengan potensi besar dari kecerdasan buatan, pendanaan yang masuk terkait proyek AI pun terus meningkat. Di antara negara-negara Asia Tenggara, pada 2023, Indonesia menempati urutan kedua. 

“Indonesia juga berada di peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Singapura dalam hal pendanaan AI pada periode 2022–2023 dengan total investasi sebesar US$7,5 miliar,” kata Nezar dalam acara Thinktank & Journalist Workshop: Accelerating Responsible AI Governance and Innovation with Copilot for Indonesia di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Namun, Nezar juga menyoroti kehadiran AI bisa membawa sejumlah tantangan, salah satunya bias algoritma (halunisasi) yang dapat menyebabkan tindakan diskriminatif, sehingga berpotensi menyebabkan misinformasi, baik yang disengaja maupun tidak.

Tantangan AI di Indonesia lainnya adalah keamanan dan pelanggaran data pribadi. Sebab, teknologi AI memerlukan akses data dan informasi untuk memberikan hasil analisis yang dapat melanggar perlindungan privasi dan kerahasiaan suatu entitas.

Ketiga, isu etika dan pemahaman nilai kemanusiaan. Nezar menjelaskan bahwa kemampuan. Al dalam menerjemahkan perintah pengguna masih terbatas dan kerap luput akan nilai-nilai etika dan kemanusiaan.

Selain itu, kehadiran AI di Indonesia juga bisa mengotomasi dan mengancam beberapa sektor pekerjaan. Kemampuan Al untuk melakukan otomasi berpotensi untuk menggantikan dan mengancam beberapa sektor pekerjaan

“Sekarang yang berkembang bukan cuma bagaimana mengenal generatif AI, tetapi bagaimana cara menggunakannya,” pungkasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper