Microsoft Ringankan Beban Pekerja Lewat Kecerdasan Buatan (AI) Copilot

Rika Anggraeni
Senin, 6 Mei 2024 | 14:46 WIB
Suasana pelatihan pemanfaatan AI yang digelar oleh Microsoft bersama rekan jurnalis di Jakarta, Senin (6/5/2024)/Bisnis.com - Rika Anggraeni
Suasana pelatihan pemanfaatan AI yang digelar oleh Microsoft bersama rekan jurnalis di Jakarta, Senin (6/5/2024)/Bisnis.com - Rika Anggraeni
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah membantu meringankan beban pekerjaan manusia. Beberapa pekerja mengaku adanya AI membuat mereka lebih fokus terhadap permasalahan inti.

Communications Lead Microsoft Indonesia Karen Kusnadi mengatakan AI telah membantu banyak pekerja dalam meringankan beban mereka.

Riset Microsoft menyebut sebanyak 70% pengguna Copilot, produk AI punya Microsoft, mengaku menjadi lebih produktif.

Selain itu, sebanyak 68% menyatakan bahwa Copilot membantu mereka memulai proses kreatif, dan 67% menyatakan Copilot telah menghemat waktu sehingga dapat fokus pada pekerjaan yang lebih penting.

“Copilot juga 3,8 kali lebih cepat dalam mengejar ketinggalan pada pertemuan yang terlewat,” kata Karen dalam acara Thinktank & Journalist Workshop: Accelerating Responsible AI Governance and Innovation with Copilot for Indonesia di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Untuk diketahui, Microsoft Indonesia telah menggelar pelatihan terkait pemanfaatan AI yang melihat puluhan awak media. Dalam pelatihan tersebut Microsoft memaparkan cara pemanfaatan AI dan hal positif yang dapat dioptimalkan dari teknologi baru tersebut.

Karen menjelaskan bahwa cikal-bakal AI bermula pada 1956, yakni kecerdasan buatan (AI) yang merupakan ilmu komputer untuk menciptakan mesin cerdas yang dapat meniru atau melampaui kecerdasan manusia.

Kemudian, pada 1997 disebut sebagai machine learning yang merupakan bagian dari AI yang memungkinkan mesin untuk belajar dari data yang ada dan meningkatkan data tersebut untuk membuat keputusan atau prediksi

Lalu, pada 2017 disebut sebagai pembelajaran mendalam (deep learning), yaitu teknik pembelajaran mesin di mana lapisan-lapisan jaringan saraf digunakan untuk memproses data dan membuat keputusan.

Kemudian, pada 2021 atau kecerdasan generatif (generative AI), yakni menciptakan konten tertulis, visual, dan auditif baru berdasarkan perintah atau data yang ada.

Karen menuturkan bahwa teknologi AI dimanfaatkan semua orang dukan bersifat eksklusif. Selain itu, Karen menjelaskan bahwa AI dilatih secara spesifik dan bukan sebuah black box.

“AI merupakan tools milik semua, sedangkan mitosnya adalah AI akan menggantikan orang,” kata Karen.

Berdasarkan laman resmi Microsoft, Senin (6/5/2024), Copilot untuk Microsoft 365 dibanderol US$30.00 per pengguna/bulan atau sekitar Rp480.639 (asumsi kurs Rp16.021 per dolar AS) dan US$360 per pengguna/tahun (Komitmen tahunan). Namun, harga ini belum termasuk pajak.

Hasil studi Access Partnership dan ELSAM (2023) menunjukkan bahwa penggunaan AI generatif akan membuka kapasitas produksi sebesar US$243,5 miliar di seluruh perekonomian, atau setara dengan 18% dari PDB pada 2022.

Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan pekerjaan para pekerja. Survei dari Work Trend Index 2023 yang melibatkan 31.000 orang dari berbagai industri di 31 negara, termasuk Indonesia, menyebut 48% karyawan mengatakan mereka khawatir AI akan menggantikan pekerjaan mereka.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper