Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi, Microsoft mengumumkan akan mendirikan data center atau pusat data Azure pertamanya di Thailand. Microsoft juga bakal berinvestasi dalam infrastruktur kecerdasan buatan (AI) di Negara Gajah Putih.
Sederet langkah ini dilakukan Microsoft sebagai bagian dari upaya untuk memperluas jejaknya di kawasan Asia Tenggara.
CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan bahwa lapisan infrastruktur Azure saat ini memiliki lebih banyak wilayah dibandingkan penyedia layanan hyperscale lain di seluruh dunia, yakni dengan lebih dari 60 wilayah dan lebih dari 300 pusat data di seluruh dunia.
“Saya sangat senang hari ini mengumumkan bahwa wilayah Azure lengkap akan hadir di Thailand. Artinya, tidak hanya Anda memiliki kemampuan penuh Azure di Thailand, tetapi juga infrastruktur kecerdasan buatan kelas dunia terbaik di Thailand,” kata Nadella dalam acara Microsoft Build: AI Day di Bangkok, dikutip dari YouTube Microsoft APAC, Rabu (1/5/2024).
Nadella menyebut bahwa pihaknya akan membawa teknologi silikon, baik dari NVIDIA maupun AMD, serta chip buatan Microsoft ke Thailand. “Sehingga Anda dapat menggunakannya untuk membangun model sendiri, melatih model sendiri, dan melakukan inferensi yang merupakan pelatihan terbaik di kelasnya,” ujarnya.
Dikutip dari laman resmi Microsoft, Rabu (1/5/2024), Nadella menyatakan bahwa Microsoft berkomitmen signifikan untuk membangun infrastruktur cloud dan AI baru di Thailand. Serta, memberikan kesempatan pelatihan AI bagi lebih dari 100.000 orang dan mendukung komunitas pengembang yang berkembang di Thailand.
"Thailand memiliki kesempatan luar biasa untuk membangun masa depan yang didukung oleh teknologi digital pertama dan kecerdasan buatan," kata Nadella dalam keterangan tertulis.
Nadella menyampaikan bahwa investasi infrastruktur hingga pelatihan AI ini akan membantu organisasi Thailand di sektor publik dan swasta menciptakan dampak dan pertumbuhan baru.
Nantinya, wilayah pusat data ini akan memperluas ketersediaan layanan cloud hyperscale Microsoft, memfasilitasi keandalan, kinerja, dan kepatuhan yang sesuai dengan standar residensi data dan privasi perusahaan.
Nadella menambahkan bahwa langkah ini mengikuti permintaan yang meningkat untuk layanan komputasi cloud di Thailand dari perusahaan, bisnis lokal, dan organisasi sektor publik.
“Ini juga akan memungkinkan Thailand untuk memanfaatkan peluang ekonomi dan produktivitas yang signifikan yang ditawarkan oleh teknologi AI terbaru,” ujarnya.
Berdasarkan penelitian Kearney, AI bisa berkontribusi hampir US$1 triliun terhadap produk domestik bruto Asia Tenggara pada 2030, dengan Thailand siap merebut US$117 miliar dari jumlah ini.
Di sisi lain, rombongan pucuk manajemen Microsoft juga melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini. Dari pertemuan itu, dikabarkan perusahaan berjanji akan melakukan investasi langsung hingga puluhan triliun.
Namun demikian, belum terdapat detail rencana maupun pernyataan resmi Microsoft. Sebaliknya, perusahaan telah merealisasikan investasi jumbonya di Thailand.