Bisnis.com, JAKARTA — Platform belanja online, PT Tokopedia kini memiliki dua ekosistem e-commerce terpisah, yaitu aplikasi Tokopedia dan Shop Tokopedia di aplikasi TikTok. Rampungnya migrasi tidak menghilangkan salah satu aplikasi dagang el.
Tokopedia mengumumkan bahwa pihaknya telah merampungkan migrasi TikTok Shop ke Shop Tokopedia sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 pada 27 Maret 2024.
Pihaknya pun juga telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2 April 2024 yang membahas tentang perkembangan kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia.
Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menuturkan bahwa kini pengguna Tokopedia bisa menikmati pengalaman di dua aplikasi berbeda, tergantung dari kebutuhan dan preferensi pengguna.
“Jadi memang kadang aplikasi akan melayani kebutuhan yang sangat berbeda karena pengalaman dibangun di setiap aplikasi itu cenderung condong ke area tertentu,” kata Melissa dalam Diskusi Media Update Perkembangan Masa Transisi TikTok dan Tokopedia di Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Untuk mengakses Shop Tokopedia, Melissa menuturkan bahwa pengguna bisa memilih ikon keranjang di bagian bawah layar dan pengguna akan merasakan transisi ke sistem Tokopedia dengan tampilan serupa seperti di aplikasi Tokopedia. “Kalau penginnya cari fashion, mungkin aplikasinya lebih di sisi Shop Tokopedia,” imbuhnya.
Selanjutnya, semua transaksi pembayaran dilakukan di sistem elektronik Tokopedia. Bukan hanya pembayaran, Shop Tokopedia juga akan menyajikan keranjang belanja dan halaman tampilan produk.
Lebih lanjut, Melissa menyampaikan bahwa Tokopedia tidak akan menyamakan pengalaman pengguna saat melakukan transaksi e-commerce di dua ekosistem perusahaan.
“Karena kami tidak ada rencana untuk menyamakan pengalaman di Tokopedia App dan di Shop Tokopedia, mungkin akan lebih berbeda secara kebutuhan,” ujarnya.
Melissa pun berharap pengguna Tokopedia akan tumbuh dengan adanya migrasi TikTok Shop ke Shop Tokopedia. Dia juga berharap kolaborasi ini akan mendorong produk UMKM.
“Jadi pengguna akan tumbuh dengan sendirinya sesuai kebutuhan. Pengguna kami banyak dan terus bertumbuh,” pungkasnya.