Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) membukukan pendapatan Rp37 triliun dari segmen enterprise, wholesale international, dan data center pada 2023. Adapun segmen data center memberi kontribusi sekitar Rp1 triliun
Dari segmen Wholesale dan Internationl, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan perusahaan meraup pendapatan Rp16,9 triliun tumbuh 9,6% YoY. Pertumbuhan dikontribusi oleh bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.
Pertumbuhan juga terjadi di bisinis.
"Data center, perseroan membukukan pendapatan Rp1,9 triliun atau tumbuh 14,8% YoY," kata Ririek, dikutip Selasa (26/3/2024).
Sebagai informasi, Telkom Group memiliki serta mengelola 32 data center yang tersebar di empat negara, yakni Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste, dengan rata-rata utilisasi hingga 70%.
Mayoritas data center tersebut memiliki klasifikasi tier 3 dan 4 dengan total kapasitas hingga 42 MW. Sepanjang 2023, bisnis data center dan cloud perseroan membukukan pendapatan Rp1,9 triliun atau tumbuh 14,8% YoY.
Sementara itu, VP Investor Relations Telkom Indonesia Achmad Faisal mengatakan perusahaan saat ini tengah membangun kapasitas data center untuk bisa melakukan unlock value dan meningkatkan EV/EBITDA.
Perusahaan belum berencana untuk melepas bisnis data center mereka pasar saham.
Telkom lebih memilih mencari strategic partner untuk pengembangan data center dibandingkan harus IPO, karena proses IPO yang lebih lama. Selain itu, TLKM melihat 75% dari IPO tidak berkinerja baik.
"Kondisi makro ekonomi 2024 juga masih ada tekanan dari global ekonomi, seperti suku bunga tinggi, inflasi, dan seterusnya," tutur dia.
Untuk itu, kata Faisal, TLKM memilih untuk melakukan monetisasi dengan mencari strategic partner. Hal tersebut dilakukan juga mengingat data center bukan merupakan DNA TLKM.