Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengatakan adanya kemungkinan Apple akan membuka pabrik di Indonesia.
Namun, Budi menegaskan pihaknya masih melakukan negosiasi lebih lanjut terkait investasi pabrik ini, sehingga belum bisa memastikan lebih lanjut. Negosiasi ini akan dilakukan saat CEO Apple Tim Cook datang ke Indonesia.
Adapun Budi mengatakan akan berusaha sebaik mungkin karena pengguna Apple di Indonesia yang memang cukup banyak. Selain itu, kehadiran pabrik ponsel Apple di Tanah Air akan membuat Indonesia lebih dilihat dunia.
“Kemungkinan-kemungkinan semua ada, kita lihat pendekatannya gimana, karena pengguna Apple di Indonesia kan banyak sekali,” ujar Budi saat dijumpai di Kantor Kemenkominfo, Senin (25/3/2024).
Untuk diketahui, jumlah pengguna iPhone terus mengalami pertumbuhan. Data Business of Apps menyebutkan jumlah pengguna smartphone milik Apple tersebut mencapai 1,33 miliar pengguna pada 2022, naik 8,13% YoY pada 2021 yang sebanyak 1,23 miliar unit.
Selama lebih dari satu dekade terakhir, jumlah iPhone yang aktif secara global terus bertambah tiap tahunnya. Tercatat, jumlah iPhone aktif di seluruh dunia pada 2022 merupakan yang tertinggi sejak 2008.
Pada kesempatan tersebut, Budi mengatakan investasi yang sudah pasti adalah investasi dalam hal pengetahuan dengan membangun Apple Academy di Bali. Adapun sebelumnya Apple sempat membuat Apple Academy Banten dan Batam.
Diketahui, CEO Apple Tim Cook sempat dikabarkan akan datang ke Indonesia pada April 2024. Nantinya, Menkominfo dan Tim Cook akan bersama-sama meninjau Apple Academy yang baru tersebut.
Berdasarkan catatan Bisnis, Apple sebenarnya sudah sempat dikabarkan untuk berinvestasi dengan membuat pabrik di Indonesia pada 2016.
Namun, upaya ini gagal karena maraknya pertambangan timah ilegal di Indonesia, sehingga kualitas timah berpotensi tidak sesuai dengan standar perusahaan.
Oleh karena itu, pada kala itu, Apple menegaskan keinginannya membuat pabrik di Indonesia diikuti dengan syarat pemerintah segera membereskan masalah pertambangan ilegal.
Alhasil, Apple saat itu hanya menginvestasikan US$44 juta untuk membuat pusat inovasi atau Apple Academy di Indonesia, untuk memenuhi kewajiban tingkat komponen dalam negeri (TKDN).