Bisnis.com, JAKARTA – Sebagian karyawan IBM yang bertugas di divisi hubungan masyarakat dan pemasaran diberhentikan oleh perusahaan melalui keputusan yang diambil dalam pertemuan staf selama 7 menit. Perusahaan menggantikan mereka dengan AI.
Mengutip Quartz, pemberhentian tersebut disampaikan oleh Chief Communications Officer (CCO) IBM Jonathan Adashek pada pada Selasa (19/3/2024).
Menurut juru bicara IBM yang tidak disebutkan namanya, perusahaan sedang menyeleraskan tenaga kerja dengan keterampilan yang diperlukan klien. Terutama, di bidang-bidang seperti AI dan komputasi awan (cloud) hybrid.
“Penyeimbangan merupakan upaya berkelanjutan perusahaan untuk menyelaraskan tenaga kerja dengan keterampilan yang paling dibutuhkan klien kami, terutama bidang-bidang seperti AI dan hybrid cloud,” katanya seperti dikutip Bisnis.com.
Belum diketahui jumlah pasti dari karyawan IBM yang masuk ke dalam daftar pemberhentian hubungan kerja (PHK).
Namun, dalam pertemuan laporan keuangan kuartal IV/2023 pada Januari lalu, IBM sempat mengumumkan rencana pemberhentian terhadap sekitar 1,5% dari total karyawan perusahaan secara global.
Saat itu, CFO IBM James Kavanaugh mengatakan persentase tersebut merepresentasikan sekitar 3.900 orang karyawan perusahaan.
Kendati demikian, sambung Kavanaugh, perusahaan tidak menutup kemungkinan bakal merekrut karyawan baru untuk sektor-sektor yang paling produktif.
Pada Mei tahun lalu, CEO IBM Arvind Krishna mengungkapkan kemungkinan tergantikannya peran sekitar 8.000 pekerja di divisi sumber daya manusia (SDM) dengan AI dalam kurun 5 tahun ke depan.
Kemudian, pemberhentian besar-besaran pun dilakukan terhadap 50.000 pekerja di sektor teknologi pada kuartal I/2024.
Bukan hanya IBM, perusahaan teknologi raksasa seperti Alphabet (induk Google), Microsoft, dan Amazon melakukan PHK karyawan tahun ini. Terbaru, perusahaan lain seperti Sony, Bumble, dan Expedia mengambil langkah serupa.