Bisnis.com, JAKARTA - TNI Angkatan Udara (tni au) bakal menambah skuadron udara pesawat nirawak atau drone untuk memperkuat pertahanan di langit Tarakan, Kalimantan Utara, dan Malang, Jawa Timur.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI R. Agung Sasongkojati mengatakan TNI AU bakal menambah dua skuadron pesawat nirawak di Tarakan, Kalimantan Utara dan Malang, Jawa Timur, sehingga Indonesia akan memiliki total empat skuadron drone.
Kadispenau menjelaskan bahwa saat ini TNI AU masih mengoperasikan drone jenis ANKA dan CH4. Nantinya, kata dia, skuadron baru tersebut akan diisi oleh drone ANKA yang dibeli dari Turki.
“Pertama sekarang kita akan gunakan secara operatif itu ada ANKA, CH4; dua itu saja yang akan jadi tulang punggung dari skuadron ini. Rencananya seperti itu [ANKA dari Turki] akan mengisi skuadron baru,” ujar Agung.
Dilansir dari unggahan media sosial Kementerian Pertahanan (Kemnhan), spesifikasi Drone Anka yakni memiliki panjang awak sekitar 8,6 meter, lebar sayap 17,5 meter, dan tinggi 3,25 meter.
Drone tersebut diklaim dapat melesat hingga kecepatan 88 knot dengan ketahanan di udara selama 30 jam dengan daya angkut mencapai 350 kilogram.
Berdasarkan penjelasan dalam unggahan itu, Drone Anka dapat dilengkapi dengan konfigurasi perangkat dan beberapa senjata yang mumpuni dalam pertempuran.
Konfigurasi perangkat dan senjata yang dapat dipasang di dalam drone buatan Turki ini, antara lain EO/IR SATCOM+Radio Relay, EO/IR+SATCOM+Laser Guided Smart Bombs and Missiles, EO/IR+SATCOM+SAR/ISAR/GMTI+AIS dan EO/IR+COMINT/DF+ESM/ELINT.
Drone Anka merupakan armada alutsista terbaru yang dibeli pemerintah dari Turki. Dalam perjanjiannya, Indonesia telah sepakat dengan Turkish Aerospace untuk memboyong 12 unit Drone Anka dengan nilai transaksi US$300 juta atau setara dengan Rp4,5 triliun.
Baca Juga Geger RI Beli 12 Jet Tempur Bekas Mirage 2000-5 Seharga Rp12 T, Apa Nggak Kemahalan Pak Menhan? |
---|
12 drone tersebut akan dikirimkan dalam tiga sistem, 6 UAV untuk TNI Angkatan Udara, 3 UAV untuk TNI Angkatan Darat, dan 3 UAV untuk TNI Angkatan Laut. Penandatanganan kesepakatan telah dilakukan sejak 2 Februari 2023 lalu.
Kesepakatan ini juga memuat program offset dan transfer teknologi kepada industri dan universitas dalam negeri, dilanjutkan dengan konten lokal untuk perakitan akhir dan MRO.
(Nona Amalia)