Kaspersky: Pusat Data Nasional Bisa Lebih dari 3 Lokasi

Crysania Suhartanto
Selasa, 27 Februari 2024 | 15:23 WIB
Ilustrasi Data Center - Dok. Telkom.
Ilustrasi Data Center - Dok. Telkom.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan keamanan siber Kaspersky menilai Pusat Data Nasional (PDN) milik pemerintah Indonesia tidak akan berada hanya di tiga data center dan lokasi yang kerap dibicarakan.

Territory Manager Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin mengatakan PDN merupakan projek yang besar, sehingga pemerintah pastinya sudah menyiapkan data center lain sebagai antisipasi pada serangan siber.

“Pasti mereka juga punya beberapa tempat lainnya. Artinya kalau ini terkena [serangan] atau down, yang lain masih bisa jalan tetep. Jadi tidak hanya satu [data center],” ujar Dony saat ditemui wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia tengah membuat Pusat Data Nasional (PDN) yang nantinya akan menjadi tempat penyimpanan data semua kementerian dan lembaga pemerintah. Nantinya PDN itu akan diletakan di Batam, Cikarang, dan IKN.

Adapun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan pemanfaatan pusat data tersebut akan dibagi per lembaga, dan bukan per teritori. Alhasil, data satu kementerian dari seluruh Indonesia berpotensi diletakan pada satu PDN yang sama.

Lebih lanjut, Dony mengatakan bahwa tidak ada satupun negara yang meletakan data-data negara di dalam satu tempat yang sama. Mungkin, Dony menjelaskan, bisa secara teori datanya dikumpulkan, tetapi secara teknis tidak mungkin.

Dony bercerita, banyak server pemerintah yang bahkan juga diletakan di luar negeri sebagai backup plan.

Memang, keamanan data ini menjadi makin krusial mengingat data pemerintah merupakan data nomor dua yang paling banyak diincar oleh peretas. Dony menjelaskan, data yang paling banyak diincar adalah data finansial.

“Itu [data yang paling diincar] finansial pertama, yang kedua adalah mungkin beberapa sektor yang publik [pemerintah],” ujar Dony.

Namun, Dony mengatakan bahwa data center cadangan inipun tidak dapat memastikan bahwa data-data yang ada di dalamnya bisa aman.

Dony menganalogikan, masyarakat cenderung melakukan olahraga untuk dapat terhindar dari penyakit. Namun, tidak ada siapapun yang menjamin orang yang telah berolahraga bisa selalu sehat. 

Selain itu, Dony mengatakan faktor sumber daya manusia juga akan sangat berpengaruh pada keamanan data. “Saat ini butuh satu orang ceroboh dari 1.000 orang untuk menyebarkan [virus] ke teman-teman lain di kantornya,” ujar Dony. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper