Bisnis.com, JAKARTA - Grup Teknologi Sains dan Pertahanan Australia akan menghadirkan superkomputer secara online pada paruh kedua 2024. Komputer tersebut dinamakan 'Taingiwilta', yang berarti kuat dalam bahasa Kaurna, dan berada di dalam fasilitas aman yang dibangun khusus.
Dilansir dari The Register (21/2/2024), pada SupercomputingAsia 2024, yang diadakan di Sydney kemarin, Direktur Grup Teknologi Sains dan Pertahanan Australia Johnson membuka presentasi dengan menjelaskan bahwa dia akan membicarakan hal yang dirahasiakan.
Karena rahasia, dia tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu tentang superkomputer Australia ini, Taingiwilta. Johnson tidak bisa menjawab pertanyaan seperti prosesor, GPU, atau masalah teknis lainnya dari Taingiwilta.
Dia hanya bercerita tentang kontrol audit rumit yang diperlukan untuk menjalankan mesin tersebut. "Tujuannya adalah agar memastikan data dan kode tidak jatuh ke tangan yang salah," kata Johson.
Johnson juga menjelaskan bahwa superkomputer tersebut tidak memakai bahan material yang berlebihan.
Audiens bertanya kepada Johnson apakah para peneliti dapat mempublikasikan penelitian yang mereka kembangkan setelah menggunakan Taingiwilta. Sang direktur mengakui bahwa kemungkinan besar hal itu tidak akan mungkin dilakukan menginat kerahasiaan mesin tersebut.
Melansir dari HPC wire (21/2/2024), Taingiwilta disinyalir satu juta kali lebih cepat daripada komputer standar dan Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles juga mengatakan bahwa itu akan menjadi salah satu dari 50 komputer paling kuat di dunia.
Richard Marles juga mengatakn bahwa datanya sangat penting untuk pekerjaan yang dilakukan oleh ilmuwan Pertahanan. Dia menekankan bahwa kemampuan menganalisis dan memproses data secara cepat dan dapat diandalkan adalah hal yang penting.
Fasilitas komputasi berkinerja tinggi ini memberikan kemampuan yang aman dan berdaulat untuk melakukan hal tersebut.
Departemen Pertahanan Australia juga menyatakan bahwa sistem ini akan memainkan peran penting dalam desain, pengembangan, dan analisis sistem senjata modern dan sistem keamanan nasional, dan akan menjadi krusial untuk kapal selam bertenaga nuklir, teknologi kuantum dan AI. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)
