Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan regulasi mengenai SIM tertanam atau embedded SIM (eSIM) bakal dipublikasi pada semester I/2024. Pemerintah terus mematangkan regulasi tersebut dengan operator seluler.
“Insya Allah di pertengahan 2024, semester I selesai. Regulasinya kami masih coba rumuskan apakah dalam bentuk peraturan menteri atau cukup perdirjen, yang jelas secara substansinya kami sedang bahas dengan operator seluler,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ditjen PP Indra Maulana kepada Bisnis, Jumat (2/2/2024).
Indra menjelaskan eSIM merupakan teknologi yang sangat praktis dari sisi konsumen. Namun, dari sisi keamanan, termasuk keamanan data pribadi harus diatur agar konsumen tidak dirugikan.
Isu lain yang menjadi perhatian Kemenkominfo adalah perihal kontrol dari operator seluler. Dalam kasus SIM fisik, jika terjadi pelanggaran maka Kemenkominfo dapat melakukan tindakan bekerja sama dengan operator.
Kemenkominfo dapat mencabut izin operator, bukan izin vendor, atas pelanggaran yang terjadi. Kondisi sedikit berbeda untuk kasus eSIM.
“Operator harus punya kendali yang cukup untuk layanan yang mereka berikan. Nomor yang melakukan tindakan kriminal, yang bisa mematikan itu kan operator. Kami mau eSIM itu kepatuhannya setara dengan SIM fisik,” kata Indra.
Adapun mengenai vendor kartu eSIM apakah berada di Indonesia atau dari luar Indonesia, Indra mengaku belum mengetahuinya.
Sebelumnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mulai menjajaki pasar SIM tertatanam atau embedded SIM (eSIM), dengan memasarkan produk tersebut secara bertahap dimulai kepada turis asing. Menyusul Indosat, XL Axiata dan Smartfren yang telah lebih dahulu.
Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Saki H. Bramono mengatakan pada Desember 2023 perusahaan telah memasarkan eSIM dengan menyasar pasar turis asing yang datang ke Tanah Air.
Telkomsel, lanjutnya, akan terus memasarkan eSIM secara bertahap sambil menunggu regulasi eSIM hadir.
“Turis dahulu, kalau sudah keluar [regulasinya] kami langsung gas. Turis asing ke sini, jadi mereka tidak perlu ganti kartu sim fisik, langsung ganti saja, itu sudah bisa. Di semua Grapari, ada outletnya, setelah itu kami akan deploy. Tahun ini target ini. Setiap kuartal akan ada perkembangan,” kata Saki, Rabu (24/1/2024).
Diketahui, PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) telah memasarkan eSIM ke pasar ritel, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
XL Axiata mencatat jumlah pengguna sim tertanam di smartphone atau eSIM perusahaan terus bertambah. Sejak diluncurkan pada Maret 2023, hingga Januari 2024 jumlah pengguna eSIM perusahaan telah mencapai lebih dari 200.000 pengguna.
Group Head Mass Segment XL Axiata Lyra Filiola mengatakan peningkatan pertumbuhan tersebut didorong oleh berbagai kemudahan yang perusahaan sediakan bagi pelanggan untuk mendapatkan dan menggunakan eSIM.
“Kami berharap untuk tetap terdepan dalam memenuhi demand dari masyarakat Indonesia terkait eSIM, dengan memberikan produk paket data dan pengalaman aktivasi eSIM yang mudah,” kata Lyra kepada Bisnis.
Lyra optimistis penggunaan eSIM oleh pelanggan XL Axiata akan terus meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan untuk bisa mendapatkan dan menggunakan simcard secara lebih mudah dan cepat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, XL Axiata juga akan bekerja sama dengan beberapa penyedia handset terdepan di Indonesia untuk mendorong akselerasi penggunaan eSIM.