Indosat (ISAT) Ungkap Strategi Tumbuh 2024 di Tengah Aset yang Makin Ramping

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 12 Januari 2024 | 17:34 WIB
Logo Indosat Ooredoo Hutchison/Dok. Indosat
Logo Indosat Ooredoo Hutchison/Dok. Indosat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) bakal mengoptimalkan teknologi terkini untuk terus tumbuh pada 2024 di tengah kondisi aset yang makin ramping. Setelah menjual ribuan aset menara beberapa tahun lalu, perusahaan telekomunikasi berwarna kuning itu melepas 46 data center yang dimiliki pada awal tahun ini. 

SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan pendekatan aset yang ringan akan membuat langkah perusahaan menjadi lebih cepat dalam beradaptasi dengan perubahan yang terjadi secara global. 

Peralihan aset data center dari Indosat ke BDx Indonesia dengan nilai transaksi Rp2,6 triliun, membuat perusahaan makin lincah dan fokus dalam menggarap bisnis inti yaitu telekomunikasi teknologi dan membawa pemain global untuk turut berkontribusi dalam membangun Indonesia. 

“Kami juga menginisiasi kemitraan strategis dengan berbagai mitra global yang membawa keahlian kelas dunia mereka untuk berkontribusi tidak hanya kepada pertumbuhan bisnis kami, namun juga berkontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia,” kata Steve kepada Bisnis, Jumat (12/1/2024). 

Steve mengatakan ke depannya, Indosat terus berkomitmen untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan memberikan akses dan konektivitas berkualitas yang dapat dinikmati secara merata sampai pelosok perdesaan.

Pada 2024, lanjutnya, dalam transformasi menjadi perusahaan TechCo Indosat akan fokus pada inovasi teknologi, diversifikasi layanan, dan peningkatan kualitas pengalaman pelanggan, termasuk pengembangan dan implementasi teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan teknologi terkait lainnya. 

“Untuk itu kami harus menjadi lebih agile dan punya kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru. Lebih lanjut, kami akan memaksimalkan kemampuan dalam berinovasi dan berkreasi bersama (co-creation) agar bisa menghasilkan produk dan layanan yang bisa menyelesaikan problem nyata yang dihadapi masyarakat Indonesia,” kata Steve. 

Dia mengatakan dalam bertransformasi dari Telco menjadi TechCo melibatkan sejumlah peluang dan tantangan serta potensi bagi Indosat. Salah satu peluang yang dapat ditangkap adalah besarnya potensi ekonomi digital Indonesia. 

Indosat akan mengembangkan layanan pada sektor-sektor potensial yang menjadi penggerak ekonomi digital bangsa seperti keuangan digital, e-commerce, atau teknologi kesehatan. 

“Dengan perluasan portofolio layanan, Indosat dapat meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan. Di sisi lain, penerapan growth mindset yang positif dan investasi signifikan dalam implementasi teknologi baru adalah tantangan yang perlu diantisipasi,” kata Steve. 

Sekadar informasi, Indosat cukup agresif dalam membangun BTS 4G  dalam 5 tahun terakhir. Saat ini, perusahaan berkode saham ISAT ini secara total sudah memiliki 172.115 unit BTS 4G.

Angka inipun meningkat hingga 82,5% sejak 5 tahun lalu. Diketahui, pada 2019 BTS Indosat hanya berjumlah 29.317 unit, lalu bertambah menjadi 59.969 unit pada 2020, kemudian 70.109 unit pada 2021, dan 127.557 unit pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper