Bisnis.com, JAKARTA - Situs streaming milik raksasa teknologi Amazon yakni Twitch melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 35% stafnya. Kebijakan PHK ini disebut menjangkau sekitar 500 pekerja.
PHK di lini bisnis Amazon itu diungkapkan CEO Twitch Dan Clancy dalam postingannya di blog platform miliknya pada Rabu pagi (10/1/2024) waktu setempat. Kebijakan di lini Amazon menjadikan kabar PHK terbaru dari serangkaian pengurangan lapangan kerja di perusahaan tersebut.
Langkah PHK dilakukan di tengah kekhawatiran atas kerugian di Twitch dan setelah beberapa eksekutif puncak meninggalkan perusahaan, dalam rentang waktu beberapa bulan.
“Selama setahun terakhir, kami telah berupaya membangun bisnis yang lebih berkelanjutan sehingga Twitch akan hadir dalam jangka panjang dan sepanjang tahun ini kami telah memangkas biaya dan membuat banyak keputusan agar lebih efisien,” jelas Clancy, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/1/2024).
Dalam 9 tahun setelah Amazon mengakuisisi perusahaan ini, Twitch tetap tidak menguntungkan. Twitch juga telah meningkatkan fokusnya pada periklanan dalam beberapa tahun terakhir dan berupaya mengurangi pengeluaran secara signifikan.
Pada Desember 2023, Clancy menuturkan bahwa perusahaannya akan menghentikan operasinya di Korea Selatan lantaran biaya yang sangat mahal.
“Keputusan ini, meskipun sangat sulit dan menyakitkan, diperlukan untuk memastikan bahwa kami dapat terus melayani streamer kami secara berkelanjutan tanpa memengaruhi kemampuan mereka untuk mendukung karir mereka di Twitch,”
Adapun, Twitch juga telah membayar lebih dari US$1 miliar kepada streamer pada 2023, atau sekitar Rp15 triliun.
Sebelumnya, pada bulan-bulan terakhir 2023, eksekutif puncak telah mengumumkan pengunduran diri. Hal ini termasuk chief product officer Twitch, chief customer officer, chief content officer, dan chief revenue officer, yang bekerja di Twitch dari dalam unit Iklan Amazon.
Twitch telah melakukan dua putaran PHK pada 2023 dengan memangkas lebih dari 400 posisi. Hal ini menjadi bagian dari pemangkasan tenaga kerja yang lebih luas di Amazon.
Seperti perusahaan teknologi lainnya, Clancy mengatakan bahwa pengurangan ukuran Twitch didasarkan pada skala bisnis saat ini dan prediksi konservatif tentang bagaimana pihaknya berharap untuk tumbuh di masa depan.
“Sayangnya, meskipun ada upaya-upaya ini, menjadi jelas bahwa organisasi kami masih jauh lebih besar dari yang diperlukan mengingat ukuran bisnis kami,” jelasnya, dalam mengatakan upaya Twitch untuk memangkas biaya dan agar lebih efisien.
Adapun, para eksekutif perusahaan mengatakan bahwa menjalankan situs web berskala besar yang mendukung 1,8 miliar jam konten video secara langsung setiap bulan sangatlah mahal, meskipun Twitch bergantung pada infrastruktur Amazon.
Amazon telah memulai PHK terbesar yang pernah terjadi di perusahaan pada 2022, yang kemudian diperluas menjadi 27.000 posisi di seluruh perusahaan. Hal ini berlanjut pada Oktober 2023, yakni PHK pada divisi musiknya.