Hacker Intai Pasar Video Game Global yang Moncer, Tebar Web Palsu

Afiffah Rahmah Nurdifa
Rabu, 10 Januari 2024 | 10:19 WIB
Ilustrasi hacker/dok. Kaspersky
Ilustrasi hacker/dok. Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kaspersky melaporkan di balik pasar video game global yang diproyeksi tumbuh 9,3% pada periode 2023-2028, kejahatan siber mengintai. Para peretas atau hacker disebut mencari cara untuk masuk dan mencuri data gamer.

Berdasarkan penelitian terbaru dari Kapersky, tren belanja item saat momen diskon seperti Black Friday dan Cyber Monday terus meningkat. Hasil penelitian menunjukkan 71% gamer akan membeli sebanyak mungkin item yang sudah menjadi wishlist-nya.

Momen diskon dinilai sebagai peluang penting oleh 74% gamer. Sementara itu, sekitar 53% pemain juga melakukan pembelian spontan tanpa perencanaan sebelumnya karena sulit menahan diri untuk membeli.

Daya tarik pasar video game disebut akan melesat dalam beberapa tahun mendatang. Bahkan, meningkatnya popularitas video game diramal akan meningkatkan pasar sebesar US$390 miliar pada tahun 2028.

Survei Kapersky juga menyebutkan bahwa sebagian besar penggemar game enggan melewatkan kesempatan untuk memperbarui permainan selama hari obral besar itu.

Banyak dari mereka mengerahkan yang terbaik untuk tidak ketinggalan, 65% menyetel alarm pengingat untuk membeli rilis item baru seperti game, upgrade, atau peralatan pada momen tersebut.

Meskipun, terdapat 31% gamer, terutama mereka yang bermain selama 21 jam atau lebih per minggu, cenderung membeli item saat segera setelah tersedia. Namun, 69% bahkan secara strategis menunggu hari obral besar tersebut untuk melakukan pembelian penting.

Kaspersky menyebutkan, para gamer umumnya menggunakan beragam metode pembayaran, termasuk aset kripto yang dipilh oleh 57% persen. Sementara itu, 56% gamer lebih memilih transaksi di toko fisik.

"Untuk memastikan bahwa orang dapat melakukan apa yang mereka sukai tanpa kehilangan uang atau data pribadi, kami terus meningkatkan solusi keamanan komprehensif," kata Wakil Presiden Konsumen Pemasaran Produk Kapersky Marina Titova dikutip Rabu (10/1/2024).

Tak dapat dipungkiri, pesatnya pertumbuhan pasar industri game telah memunculkan berbagai modus kejahata siber, mulai dari tautan pishing, pencurian data, hingga bobolnya password.

Serangan phising dalam pembelian game biasanya dilakukan penipu dengan menggunakan tautan yang mengarah ke situs web palsu, namun mirip toko aslinya.

Untuk itu, hindarilah tautan dari email toko online. Kapan pun ada kebutuhan untuk membuka situs web toko online, yang terbaik adalah mengetikkan URL-nya di bilah alamat untuk menghindari tautan apa pun di email.

Modus pencurian data juga terjadi dengan cara mengambil data kartu kredit. Ketika melakukan pembelanjaan, gunakan kartu kredit sementara untuk mencegah peretas menggunakan nomor kartu tersebut.

Yang tak kalah penting, dalam keamanan siber, pengguna diharuskan memiliki kata sandi yang unik dan kuat untuk setiap akun. Hal ini diperlukan guna meminimalisir pembobolan password akun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper