7. Dishserve (Cloud Kitchen)
DishServe adalah startup cloud kitchen di Indonesia, mengumumkan menutup layanannya pada Mei 2023. Penutupan disebabkan pendanaan yang kurang serta model bisnis yang tidak sesuai.
CEO dan Founder DishServe, Rishabh Singhi, mengatakan alasan penutupan ini karena sejumlah faktor mulai dari bisnis hingga pendanaan tech winter pendanaan yang sedang terjadi di startup.
"Sebuah perjalanan yang luar biasa berakhir. Dengan sangat sedih saya ingin mengumumkan bahwa kami telah menutup DishServe," ujarnya di Linkedin, dikutip pada Selasa (2/5/2023).
8. Bananas (e-Grocery)
Startup quick commerce Bananas mengumumkan penutupan layanan e-grocery setelah resmi beroperasi selama 10 bulan.
Kendati demikian, CEO Bananas Mario Gaw mengatakan perusahaan akan mempertahankan sejumlah karyawannya untuk pivot ke bisnis baru.
"Kami akan menghentikan operasi e-grocery kami setelah kami menjual sisa persediaan produk berkualitas tinggi kami dengan diskon yang signifikan. Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terkena dampak untuk memastikan mereka mendarat dengan lancar selama transisi ini," ujar Bananas, dikutip Sabtu (15/10/2022)
9. Pegi-pegi (OTA)
Pegipegi merupakan situs penyedia layanan pemesanan dan pembelian tiket (online travel agent/OTA), mengumumkan telah resmi pamit dari Indonesia pada 11 Desember 2023.
Melansir dari pegipegi.com, pihak perusahaan mengungkapkan kesedihannya karena harus tutup setelah hampir 12 tahun menjadi teman perjalanan masyarakat Indonesia.
"Hampir genap 12 tahun menjadi solusi travel kamu merupakan pengalaman yang tak tergantikan bagi Pegipegi. Namun dengan berat hati, Pegipegi harus pamit," tulis Pegipegi pada laman resmi, dikutip Selasa (12/12/2023).
10. Rumah.com (Properti)
Platform jual beli properti, Rumah.com resmi ditutup layanan per 1 Desember 2023. Keputusan ini diambil oleh perusahaan induknya, PropertyGuru Group, agar semuanya tetap berjalan.
CEO dan Managing Director Property Guru Group, Hari V. Krishnan mengatakan keputusan tersebut tidak mudah. Namun, pihaknya sepakat untuk fokus pada bisnis yang menunjukkan potensi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat.
"Bisnis marketplace kami di Indonesia yang beroperasi sebagai Rumah.com, akan berhenti beroperasi pada tanggal 30 November 2023," kata Hari dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (17/11/2023).
11. Ula (Solusi B2B)
Perusahaan rintisan atau StartUp B2B dagang asal Indonesia, Ula, telah resmi menutup operasionalnya setelah beberapa kali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya.
Padahal, beberapa tahun lalu Ula sempat menjadi buah bibir lantaran berhasil menggaet investor kelas kakap, seperti Jeff Bezos. Ula meraup pendanaan Seri B senilai US$80 juta pada 2021 dari sekelompok investor, salah satunya Bezos Expeditions.
12. Lummo (Saas) & Buku Kas
Startup penyedia solusi layanan perangkat software-as-a-service (SaaS) Lummo melakukan PHK terhadap karyawannya dan menutup bisnisnya. Buku Kas yang merupakan bagian dari Lummo pun juga menutup operasionalnya.
Padahal sebelumnya, aplikasi ini juga telah mendapatkan pendanaan sebesar Rp1,14 triliun dari Jeff Bezos lewat Bezos Expedition.
13. Cohive (Coworking)
PT Evi Asia Tenggara, perusahaan operator coworking space dengan merek CoHive, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 18 Januari 2023.
"Per 18 Januari 2023, CoHive telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Indonesia. Untuk pertanyaan tentang ruang kantor/ruang acara, silakan kunjungi pemilik masing-masing secara langsung," tulis manajemen dalam situs resemi, CoHive, Selasa (7/2/2023).