Prabowo-Gibran Targetkan Industri Telko yang Mandiri, Mau Buat WhatsApp Lokal?

Crysania Suhartanto
Rabu, 3 Januari 2024 | 23:42 WIB
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menargetkan agar industri telekomunikasi di Indonesia bisa mandiri dan tidak bergantung pada produk dan layanan asing. 

Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengatakan bahwa sektor telekomunikasi Indonesia selama ini, baik aplikasi, perangkat, dan teknologi internet, masih terlalu bergantung pada perusahaan asing. 

“Kami juga ingin meningkatkan kemandirian bangsa dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga tidak bergantung pada produk dan layanan asing,” ujar Budiman kepada Bisnis, Rabu (3/1/2024).

Seperti yang diketahui, aplikasi telekomunikasi yang ada di Indonesia selama ini, seperti Instagram, WhatsApp, dan TikTok merupakan produk luar negeri. Selain itu, perangkat dan teknologi internet yang dipakai para operator telekomunikasi juga mayoritas merupakan perusahaan asing. 

Oleh karena itu, Budiman mengatakan, Prabowo-Gibran akan memanfaatkan inovasi karya anak bangsa untuk membuat produk-produk telekomunikasi lokal. Menurutnya, saat ini inovasi anak bangsa masih banyak terpendam. Budiman menyebut, paslon nomor urut dua itu akan melakukan reformasi regulasi untuk hal tersebut.

“Regulasi yang mendorong pemanfaatan inovasi karya bangsa sendiri yang berhubungan dengan industri telekomunikasi, dan lebih optimal mengoptimalkan potensi kolaborasi antar pemangku kepentingan industri telekomunikasi,” ujar Budiman. 

Budiman berharap adanya kebijakan ini akan memberikan efek domino, mulai dari membuat lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangan industri kreatif berbasis digital.

Selain itu, menurutnya, kebijakan ini juga dapat meningkatkan nilai tambah di dalam negeri dan membuat industri telekomunikasi Indonesia yang berdaya saing. Alhasil, hal ini dapat berpotensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper