Bisnis.com, JAKARTA — Setahun ini terdapat beberapa perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di berbagai bidang, terpaksa gulung tikar karena berbagai faktor.
Berita tentang kaleidoskop kegagalan startup sepanjang 2023 menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Minggu (31/12/2023). Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id hari ini:
1. Kaleidoskop 2023: Musim Gugur Startup
Fenomena perusahaan rintisan (startup) yang mulai berguguran, masih berlanjut hingga penghujung 2023. Setahun ini terdapat beberapa startup yang bergerak di berbagai bidang, terpaksa gulung tikar karena berbagai faktor. Berikut beberapa perusahaan ristisan yang terpaksa gulung tikar tersebut.
Januari : CoHive merek dagang perusahaan operator coworking space milik PT Evi Asia Tenggara, dinyatakan pailit oleh PN Jakarta Pusat, 18 Januari 2023. Sebelum pailit, CoHive sempat berada di posisi pertama sebagai startup coworking space di Indonesia dengan peningkatan bisnis 26% dari kuartal IV/2018 ke kuartal I/2019. CoHive sempat menampung sekitar 1.100 perusahaan pada 36 lokasi di seluruh Indonesia.
2. Kaleidoskop 2023: Deretan Flagship Smartphone
Sepanjang 2023, sejumlah perusahaan telepon genggam berlomba-lomba menghadirkan produk smartphone flagship mereka, yang membawa spesifikasi dan fitur kelas premium maupun terbaru. Berikut sederet flagship smartphone yang hadir pada 2023 itu.
Januari : Vivo X90 dan Vivo X90 Pro, meluncur ke pasar global 31 Januari 2023. Mengusung chipset MediaTek Dimensity 9200, RAM 8GB/12GB, memori internal 256GB/512GB, layar Amoled 6,78 inci, refresh rate 120Hz, dan tingkat kecerahan 1300 nits. Kamera wide 50MP, telefoto 50MP, dan ultrawide 12MP. Ponsel ini dijual mulai Rp12,3 juta. Namun sayangnya tidak masuk pasar Indonesia.
3. Kaleidoskop 2023: Geliat Masif Bisnis Daring—Drama TikTok Shop
Kendati sempat dihantam pandemi Covid-19, dunia usaha kini kembali bergairah lagi bahkan menunjukkan peningkatannya, khususnya bisnis daring. Kemajuan teknologi dan pengaruh media sosial membuat bisnis daring menjadi ladang basah untuk meraup cuan.
Kendati bisnis luring (offline) bangkit kembali usai pandemi pada 2022, bisnis daring telah memantapkan posisinya sebagai tulang punggung ekonomi digital dengan perkiraan valuasi sebesar US$82 miliar pada 2025.
Geliat bisnis daring yang makin masif pun memunculkan sejumlah tren praktik bisnis dan pemasaran yang semakin luas dan variatif di kalangan pelaku usaha. Sepanjang 2023, banyak kejadian penting yang mewarnai perkembangan bisnis daring di Tanah Air, mulai dari tren peningkatan transaksi belanja di e-commerce hingga makin masifnya praktik affiliate marketing atau pemasaran afiliasi.
Termasuk, maraknya praktik live shopping di media sosial, sepinya pusat grosir Tanah Abang yang menjadi perbincangan publik, tutupnya TikTok Shop lantaran kendala regulasi, hingga kembalinya layanan tersebut yang berkolaborasi dengan Tokopedia.
4. Lelang 72 Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Terganjal Pasokan
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terpaksa menunda lelang 72 wilayah jaringan distribusi (WJD) gas bumi akibat tidak adanya kepastian pasokan gas dari hulu.
Padahal, amanat pelelangan WJD itu menjadi tindak lanjut atas Keputusan Menteri ESDM Nomor 10.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2022—2031 yang ditetapkan pada 12 Januari 2023.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan bahwa lelang 72 WJD gas bumi dari enam ruas yang sudah terpetakan itu terpaksa ditunda sampai ada kepastian pasokan gas dari hulu untuk calon operator jaringan distribusi di sejumlah daerah.
“Apabila kami melakukan lelang WJD [sekarang], itu nanti si pemenang lelang mempunyai hak untuk melakukan alokasi gas. Ini yang belum bisa kami pastikan karena ada beberapa proyek itu terlambat di beberapa tempat,” kata Erika saat konferensi pers akhir tahun di Sentul, Bogor, Sabtu (30/12/2023).
Selain masalah kepastian pasokan gas dari hulu, lanjutnya, kemampuan beli gas dari masyarakat serta industri setempat juga turut dievaluasi untuk mengukur kepastian investasi pada WJD yang ingin dilelang nantinya.
5. Bersiap Kloter Lanjutan Pemangkasan BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen terus melakukan perampingan perusahaan pelat merah hingga berjumlah di bawah 40 BUMN pada 2024.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan pihaknya telah melakukan sederet aksi korporasi sebagai langkah transformasi, seperti holding, merger, klasterisasi, perampingan, hingga penanganan BUMN bermasalah.
Hasilnya, saat ini jumlah BUMN hanya tersisa 45 perusahaan. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode Oktober 2023 yang masih berjumlah 65 perusahaan. Jumlah tersebut ditargetkan terus berkurang sampai dengan tahun depan.
“Saat ini, BUMN di bawah kami ada 45 BUMN dan target akhir kami berjumlah di bawah 40 BUMN yang diklasterisasi ke dalam 12 klaster,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (30/12/2023).