Bisnis.com, SOLO - TikTok lebih memilih melakukan kerjasama dengan Tokopedia ketimbang Shopee yang tahun lalu berhasil menjadi penguasa pasar.
Dilansir dari Momentum Works dan Data Indonesia, nilai transaksi bruto (gross merchandise value/GMV) lokapasar daring (e-commerce) di Indonesia mencapai US$51,9 miliar pada 2022.
Nilai itu setara 52% dari total GMVe-commerce di Asia Tenggara yang sebesar US$99,5 miliar. Sebagian besar GMV e-commerce di Indonesia disumbangkan oleh Shopee.
Nilainya mencapai US$18,68 miliar atau setara dengan 36% dari total GMV e-commerce di tanah air.
Sementara itu, Tokopedia menyusul di posisi kedua dengan GMV sebesar US$18,17 miliar atau 35%.
Executive Director of E-commerce, Indonesia, TikTok, Stephanie Susilo menjelaskan TikTok memilih Tokopedia sebagai partner untuk kerja sama karena memiliki visi dan misi yang sama untuk menjunjung tinggi UMKM lokal dan kreator Indonesia.
"Kami akan terus bekerja sama seterusnya," kata Stephanie di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Namun jika berbicara soal visi dan misi menunjang UMKM, Shopee sebenarnya juga punya program serupa.
Shopee Indonesia hadirkan Gerakan Ekspor UMKM yang dilakukan secara serentak di sepuluh kota Indonesia pada Juli 2023 lalu.
Gerakan Ekspor UMKM Shopee ini merupakan kelanjutan dari pembukaan Kampus UMKM Shopee dan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang telah hadir di sepuluh kota sejak 2021.
Program ini terus berlanjut, bahkan telah memberikan dampak secara nyata pada momen 11.11 bulan lalu.
Bahkan yang paling spesial, Mendag Zulhas mendadak jadi host live Shopee kemarin, Senin 11 Desember 2023.
Dalam menyambut Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) 12.12 tersebut, Zulhas sukses menawarkan produk rok dan daster plisket, serta sepatu wanita produksi UMKM lokal yang sudah berhasil ekspor bersama Shopee, yakni Gosisonline dan Mikhayla Shoes.
Selain progam mendukung UMKM, Shopee, TikTok Shop dan Tokopedia juga punya program serupa seperti gratis ongkir, harbolnas di momen-momen tertentu dan banyak lainnya.