Bisnis.com, JAKARTA - Reliable Robotics Corp, perusahaan aviasi asal Amerika Serikat, berhasil menerbangkan pesawat kargo Cessna 208B tanpa pilot, awak kabin, dan hanya dikendalikan dari jarak jauh.
Cessna 208B terbang selama 12 menit pada 21 November 2023 dari Bandara Hollister Municipal Airport (KCVH) di California Utara dan dikontrol dari pusat perusahaan di Mountain View, California. Adapun kedua tempat ini berjarak 80 km.
“Penerbangan pertama di industri ini merupakan demonstrasi pengoperasian jarak jauh dari pesawat kargo paling populer di dunia, yang menyoroti bahwa teknologi tersebut berfungsi dan dapat dijangkau,” kata CEO Reliable Robotics, Robert Rose, dikutip Jumat (8/12/2023).
Menariknya, dalam badan pesawat ini tidak ada kontrol lain yang memungkinkan pesawat diterbangkan manual, sehingga semua hal yang dilakukan pesawat sepenuhnya otomatis.
Namun, memang pilot jarak jauh dan pesawat sudah diberikan arahan untuk tidak melakukan hal-hal yang membahayakan, misalnya terbang terlalu dekat dengan permukaan, terbang terlalu lambat, ataupun cepat.
Mengutip AVWeb, tujuan dibuatnya pesawat ini adalah untuk memungkinkan penerbangan kargo ke daerah-daerah yang terpencil. Adapun inovasi ini digalakkan agar mendapatkan solusi penerbanganyang aman, fleksibel, dan hemat biaya.
Diketahui, FAA masih belum memberikan izin terhadap sistem pilot jarak jauh, karena potensi bahaya yang begitu besar. Namun, keberhasilan ini membuat sistem menjadi satu langkah lebih dekat untuk disetujui FAA dan pemerintah.
“Pencapaian teknis ini semakin memperkuat tujuan kami dalam mengembangkan sistem otomasi canggih yang dapat disertifikasi berdasarkan standar kelaikan udara Bagian 23 dari Federal Aviation Administration untuk pesawat kategori normal,” ujar Rose.
Baca Juga Pesawat Cesna 52 Jatuh di Bintan |
---|
Sebagai informasi, pesawat Cessna 208 merupakan salah satu pesawat ringan yang sangat populer di dunia penerbangan. Pesawat ini juga dikenal dengan sebutan Cessna Grand Caravan.
Adapun Cessna Caravan ini memiliki kapasitas kargo lebih dari 3000 pon dan mampu lepas landas dan mendarat dari landasan yang pendek. Alhasil, pesawat ini sangat berguna untuk mencapai lokasi yang tidak dapat diakses.
Nama Cessna 208 juga sudah sering malang-melintang di Indonesia.
Pesawat yang satu ini pernah digunakan untuk menyemprotkan kabut air di Jakarta, sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara. Selain itu, pesawat yang sama juga pernah menarik banyak perhatian saat jatuh di hutan Papua.