Bisnis.com, JAKARTA – Gunung es terbesar bernama A23a terpantau oleh satelit NASA bergerak di permukaan laut Antartika setelah melepaskan diri dari benua tersebut 37 tahun lalu.
Mengutip Space.com, sejak terpisah dari Lapisan Es Filchner di Antartika pada 1986, gunung es A23a mendekam di dasar Laut Weddell selama 37 tahun terakhir.
Bongkahan raksasa dengan bobot hampir 1 triliun ton itu bergerak mengikuti arus laut dan terdorong angin melewati sisi ujung utara Semenanjung Antartika dengan daya tempuh 3 mil/hari.
British Antarctic Survey turut menyoroti fenomena ini melalui unggahan di akun X resminya. “Gunung es terbesar, A23a, sedang bergerak!” tulis British Antarctic Survey di akun X-nya, dikutip Bisnis.com, Kamis (30/11/2023).
A23a berukuran sekitar 1.500 mil persegi atau setara dengan 4.000 km persegi. Luas gunung es itu kira-kira tiga kali ukuran Kota New York di Amerika Serikat (AS) dan lebih dari dua kali ukuran London Raya di Inggris.
Para peneliti belum mengidentifikasi peristiwa spesifik yang memicu pergeseran tersebut.
Namun, ahli glasiologi di British Antarctic Survey Oliver Marsh meyakini gunung es tersebut mengalami penipisan sehingga terangkat dari dasar laut dan bergerak mengikuti arus laut serta dorongan angin.
Gunung es tersebut diperkirakan bergerak ke timur sepanjang arus lingkar kutub Antartika, yang akan membawanya menuju Atlantik Selatan melalui jalur yang dikenal sebagai ‘iceberg alley’.
Adapun, beberapa hal yang dikhawatirkan dari pergerakan gunung es itu adalah dampaknya terhadap satwa laut seperti anjing laut, penguin, dan unggas yang hidup dan berkembang biak di wilayah tersebut.