Bisnis.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merencanakan pembangunan BTS 4G untuk 421 lokasi baru di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Data Bakti 2020 menunjukkan Badan Layanan Umum (BLU) Kominfo itu telah menghadirkan 753 titik akses internet (AI/AKSI) di seluruh NTT. Adapun, AKSI adalah internet gratis yang langsung dihubungkan dengan satelit atau fiber optik.
Plt. Direktur Sumber Daya dan Administrasi Bakti Kemenkominfo, Sudarmanto, mengatakan pihaknya akan membangun Base Transceiver Station (BTS) di 14 kabupaten dari Manggarai Barat hingga Sumba Barat Daya.
"BTS sebanyak itu harus didukung dengan penguatan ekosistem digital di daerah-daerah layanan," kata Sudarmanto kepada Bisnis, dikutip Senin (27/11/2023).
Secara rinci, dia menjabarkan infrastruktur BTS 4G tersebut akan dibangun di Kab. Manggarai Barat sebanyak 24 lokasi, Kab. Manggarai Timur sebanyak 66 lokasi, Kab. Alor sebanyak 33 lokasi, Kab. Ende sebanyak 59 lokasi, Kab. Kupang sebanyak 24 lokasi, Kab. Lembata sebanyak 31 lokasi, Kab. Nagekeo sebanyak 1 lokasi.
Selanjutnya, Kabupaten Rote Ndao sebanyak 15 lokasi, Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 3 lokasi, Kabupaten Sumba Tengah sebanyak 21 lokasi, Kabupaten Sumba Timur sebanyak 89 lokasi dan Kabupaten Timor Tengah Selatan sebanyak 15 lokasi.
Kemudian, Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 4 lokasi, Kabupaten Manggarai sebanyak 31 lokasi, Kabupaten Sumba Barat sebanyak 4 lokasi, dan Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 1 lokasi.
Dia menilai ekosistem digital memiliki peran penting, sama hal nya dengan infrastruktur telekomunikasi yang dibangun. Untuk itu, dia menilai literasi digital di tengah masyarakat mesti dimatangkan untuk membangkitkan budaya digital yang produktif dan positif.
"Jika tidak, masyarakat akan mengalami gegar budaya, yang bahkan bisa menjurus kepada perilaku negatif," tuturnya.
Di sisi lain, Sudarmanto mengatakan tantangan membangun BTS 4G di NTT yakni terkait dengan kondisi geografis dan kendala lahan yang bisa digunakan.
"Karena membangun tower tidak bisa di sebarang titik, harus dihitung cermat. Serta, kendala pasokan perangkat, terutama chip," ungkapnya.
Catatan Bakti Kominfo terkini, ada 4.343 BTS 4G yang sudah on-air. Artinya perangkatnya sudah terinstal, tower-nya sudah berdiri, dan sudah melayani masyarakat.
Tak hanya itu, setidaknya akan ada tambahan 630 site yang siap dinyalakan. Sehingga apabila proses hukum diselesaikan, maka akan ada potensi lebih dari 4.900 BTS yang bisa dimanfaatkan secara penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
