Bisnis.com, JAKARTA - Wijayanto Samirin masuk ke dalam Tim Pemenangan Nasional Anies-Imin (Timnas AMIN) sebagai Sekretaris Dewan. Merujuk pada laman resmi, lelaki yang akrab disapa WIja menjabat sebagai Komisaris Independen PT Indosat Tbk. (ISAT).
Penunjukkan ini disampaikan cawapres dari nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam pengumuman pengurus baru Timnas AMIN di Rumah Pemenangan AMIN.
Adapun pria lulusan Universitas Gajah Mada dan Georgetown ini memulai karirnya di industri perbankan dan investasi pada 1996 di PT Makindo Securities. Kemudian, Wija juga pernah dipercaya untuk menjadi manager.
Saat itu, dia dipercaya untuk melaksanakan sejumlah perjanjian transaksi perbankan, mulai dari merger dan akuisisi, IPO, dan restrukturisasi utang.
Kemudian, Wijayanto juga sempat berada di Farindo Investment selama 3 tahun, lalu pindah ke Global Integrity pada 2007, dan akhirnya bergabung menjadi dosen dan wakil rektor di Universitas Paramadina.
“Wija mengajar beberapa kelas untuk mahasiswa S1 dan S2. Materi favoritnya adalah antikorupsi dan kepemimpinan, ekonomi internasional, M&A dan model finansial, dan manajemen investasi,” ujar Wija dalam akun LinkedIn-nya.
Kemudian pada 2010, ia pun mendirikan Paramadina Public Policy Institute (PPPI) dan menjadi managing director di tempat tersebut. Di tahun yang sama, Wija dipercaya menjadi staff khusus wakil presiden Indonesia untuk bidang ekonomi dan finansial.
Pada tahun berikutnya, Wija pun mulai menjadi komisaris independen dari Indosat, pada 2018 menjadi komisaris independen Asuransi Etiqa Internasional Indonesia (AEII), dan pada 2019 menjadi komisioner dari Krakatau Industrial Estate Cilegon.
Selain itu pada 2019, Wija juga dipercaya sebagai penasihat ekonomi senior gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Memberikan nasihat kepada gubernur mengenai perekonomian, kebijakan publik dan berbagai isu strategis.
Wija juga bertanggung jawab untuk mentransformasi, memantau, dan memberi masukan kepada 13 perusahaan milik Pemerintah Provinsi (BUMD) DKI Jakarta, mulai dari perbankan, asuransi, properti, transportasi, logistik pangan, pariwisata, dan tata air,” ujar Wija.