Bisnis.com, JAKARTA -Produsen perangkat teknologi asal China, Huawei, ingin memecahkan rekor koneksi internet tercepat dengan menciptakan jaringan internet tercepat di dunia dengan diperkirakan mencapai 1,2 Tbps. Rekor ini sebelumnya dipegang oleh AS dengan 400 Gbps.
Menurut produsen China Huawei mengatakan jaringan internet dengan kecepatan mencapai 1.200 Gbps ini cukup cepat untuk mentransfer 150 film dalam satu detik. Meskipun bukan Anda yang menentukan ukuran file untuk setiap film.
Hal ini mewakili sistem kecepatan yang tidak akan muncul di rumah pelanggan dalam waktu dekat. Namun, layanan Internet yang kuat dan cepat mempunyai implikasi yang signifikan terhadap bisnis, transfer informasi yang cepat, nilai pasar produk, dan masalah keamanan nasional lainnya.
Pada konferensi pers pekan ini, Huawei dan China Mobile meluncurkan jaringan tulang punggung (backbone) generasi berikutnya di negara tersebut, bekerja sama dengan Universitas Tsinghua di Beijing dan Cernet, sebuah jaringan pendidikan dan penelitian yang didanai oleh pemerintah Tiongkok.
Jaringan backbone 1.200 adalah infrastruktur jaringan yang memindahkan lalu lintas ke wilayah geografis berbeda dan dapat mendukung transmisi data yang memerlukan banyak teknologi seperti 5G dan kendaraan listrik.
Jaringan terbaru ini menggunakan kabel serat optik sepanjang 1.800 mil atau 3.000 km yang membentang di seluruh China yang menghubungkan di 3 kota yaitu Beijing, Wuhun, Guangzhou. Sayangnya, perusahaan tersebut tidak memberikan rincian mengenai rencana ekspansi ke seluruh negeri.
Selain itu, mampu mentransfer 1,2 Tbps, yang berarti berkecepatan sangat tinggi dengan tiga kali lebih cepat dibandingkan koneksi tercepat di Amerika Serikat (AS). Pada tahun lalu AS meningkatkan layanan tulang backbone, Internet2, hingga mencapai kecepatan 400 Gbps.
Seorang profesor di departemen ilmu komputer dan teknologi Universitas Tsinghu Wu Jianping, mengatakan tulang punggung ini akan memberi China teknologi canggih untuk membangun internet yang lebih cepat.
Layanan berkecepatan tinggi ini akan menjadi bagian dari koneksi Internet pusat yang mentransfer data dalam jumlah besar antar jaringan komputer yang berbeda.
“Backbone tersebut menyediakan cadangan teknologi yang penting dan terhadap pengembangan Internet generasi mendatang secara global. Jaringan seperti ini sangat penting bagi pesatnya pertumbuhan industri berbasis data dan mendukung jaringan 5G,” kata Jianping, dikutip dari edition.cnn, Jumat (17/11/2023).
Jianping menambahkan backbone internet dengan berkecapatan tinggi ini menggunakan router berteknologi Internet Protocol Versi 6 (IPv6) generasi berikutnya yang antara lain mendukung jalur multi-optik 3×400G.
Tentunya, ini bukan pertama kalinya peluncuran teknologi bertepatan dengan kunjungan ke Amerika Serikat. Huawei meluncurkan smartphone Mate 60 Pro yang sangat dinanti-nantikan, yang dilengkapi chip 5G fleksibel buatan Tiongkok, selama kunjungan beberapa diplomat AS ke negara tersebut selama musim panas.
Pemerintah AS kemudian mengatakan pihaknya sedang mempelajari bagaimana perusahaan tersebut dapat memperoleh teknologi untuk membuat chip tersebut, menyusul upaya besar-besaran AS untuk membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi chip asing. (Afaani Fajrianti)