Bisnis.com, JAKARTA - Halodoc, startup yang bergerak di sektor kesehatan, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan untuk jumlah yang tak disebutkan. Ironisnya, PHK dilakukan 4 bulan setelah mendapat pendanaan Seri DI U$100 juta atau Rp1,5 triliun dari Astra.
VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto mengatakan perubahan besar dalam situasi makroekonomi, politik dan geopolitik secara global maupun domestik saat ini mengharuskan seluruh pelaku bisnis untuk terus beradaptasi, dan mengevaluasi strategi bisnis secara berkala.
Perusahaan, lanjutnya, juga harus bertransformasi demi memastikan strategi terbaik untuk menghadapi dinamika industri. Termasuk melakuka reorganisasi.
“Langkah ini pastinya bukan keputusan yang mudah, namun perlu kami lakukan untuk memastikan perusahaan tetap dapat bertumbuh secara berkelanjutan. Dalam prosesnya, pemenuhan hak-hak karyawan sesuai peraturan dan hukum yang berlaku merupakan prioritas utama kami,” kata Adeline dikutip Kamis (16/11/2023).
Dia menambahkan perusahaan juga memastikan setiap individu yang terdampak memiliki perlindungan kesehatan hingga bulan Desember 2024.
Halodoc berterima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada setiap karyawan yang telah berkontribusi dengan sepenuh hati, khususnya selama menghadapi pandemi Covid-19.
“Kami sampaikan kembali, bahwa transformasi ini dilakukan dengan pertimbangan matang, demi menjaga relevansi dan keberlanjutan perusahaan di masa mendatang,” kata Adeline.
Kedepannya, tutur Adeline, Halodoc akan terus fokus untuk meningkatkan layanan dan memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat, dengan berorientasi pada produktivitas, agility dan keberlangsungan bisnis jangka panjang.
Dia juga mengatakan sebagai perusahaan teknologi di industri kesehatan, adaptasi dan agility menjadi mantra kami sejak awal hadir di Indonesia. Menghadapi iklim industri saat ini, kami perlu menyiapkan organisasi yang tanggap dengan perubahan masa depan (future fit organisation), dan untuk itu, perusahaan harus melakukan rightsizing.
Diketahui, reorganisasi karyawan yang dilakukan Halodoc terjadi beberapa bulan setelah menerima pendanaan dari Astra. Pada Juli 2023, Halodoc melaporkan raih pendanaan seri D dari PT Astra International melalui anak perusahaanya PT Astra Digital Indonesia sebesar US$100 juta atau Rp1,55 triliun (kurs: Rp15.519).
Saat itu, pendanaan diberikan seiring dengan tingginya permintaan terhadap layanan akses kesehatan yang berkualitas dan berbasis teknologi.
Astra menilai sektor kesehatan di Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang.
CEO & Co-Founder Halodoc Jonathan Sudharta menyampaikan tapresiasi atas kepercayaan dan dukungan bagi Halodoc. Pendanaan akan membantu perusahaan untuk memenuhi permintaan yang diklaim terus meningkat.
"Kini tantangan bagi kita semua untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia," jelas dia.