Indonesia 'Banjir' Serangan Siber via Offline, Ada 12,9 Juta Percobaan

Crysania Suhartanto
Rabu, 8 November 2023 | 09:00 WIB
Ilustrasi hacker/dok. Kaspersky
Ilustrasi hacker/dok. Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan siber lokal yang berasal berasal dari USB, CD, DVD, ataupun metode luring (offline) lainnya kerap terjadi di Indonesia. Hal ini menandakan keamanan siber Tanah Air tidak hanya rentan secara dalam jairngan (online) juga luar jaringan (luring).

Laporan Kaspersky pada kuartal III/2023 menyebutkan angka serangan offline mencapai 27% dari total serangan di komputer pengguna atau sekitar 12,9 juta serangan terdeteksi.

Angka inipun menjadikan Indonesia ke peringkat-62 sebagai negara yang paling banyak diserang dari media offline.

Di sisi lain, serangan yang diterima komputer dari online juga menunjukan angka yang hampir mirip. Pada periode ini, ada sekitar 7,3 juta serangan online yang terdeteksi atau mencapai  22,1% dari total kasus. 

Angka inipun menjadikan Indonesia ada di posisi-93 dalam hal keamanan penjelajahan web. 

Kendati demikian, angka serangan siber ataupun offline memang mengalami penurunan dari periode yang sama di tahun lalu. 

Diketahui, pada kuartal III/2022, terdapat 9,4 juta serangan online yang terdeteksi dan 14,4 juta serangan offline yang terdeteksi. 

General Manager Asia Tenggara Kaspersky Yeo Siang Tiong mengatakan masyarakat tidak boleh berpuas diri tentang serangan siber yang mengalami penurunan. 

Menurutnya, saat ini banyak sekali tren dan teknologi baru yang masih berkembang dan berpotensi menimbulkan bahaya keamanan yang lebih besar. 

“Teknologi AI, Internet of Things (IoT), dan berbagai kemungkinan lainnya dari perkembangan digitalisasi. Perkembangan ini disertai dengan kerentanan yang memerlukan pertahanan siber yang kuat,” komentar Yeo Siang Tiong, dikutip, Rabu (8/11/2023). 

Dengan demikian, Yeo mengatakan pendekatan dalam dunia keamanan siber harus selalu selangkah lebih maju. 

Maka dari itu, Yeo mendorong individu, perusahaan, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk berkolaborasi dan terus meningkatkan kemampuan pertahanan online terhadap ancaman yang terus berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper