Bisnis.com, JAKARTA - Grab Indonesia buka suara usai perusahaan dikaitkan dengan adanya dugaan melakukan dukungan terhadap Israel.
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi memastikan perusahaan tidak akan pernah mendukung tindakan apa pun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Kami tidak mengambil sikap netral dalam perlindungan kemutlakan hak asasi manusia, dan mendukung segala upaya untuk menciptakan perdamaian yang nyata dan adil," kata Neneng dalam siaran pers, dikutip Senin (6/11/2023).
Grab Indonesia bersama dengan OVO mendonasikan dana kemanusiaan sebesar Rp3,5 miliar untuk membantu korban konflik yang terdampak di Gaza (Palestina). Bantuan tersebut akan disalurkan melalui BenihBaik.com, platform crowdfunding dan CSR marketplace independen di Indonesia.
“Kami berharap bantuan ini dapat turut meringankan penderitaan korban konflik di Gaza, agar dapat dimanfaatkan sesuai yang dibutuhkan di lapangan,” ujarnya.
CEO & Founder BenihBaik.com Andy F. Noya, mengapresiasi Grab dan OVO atas kolaborasi yang telah berjalan selama ini untuk tujuan kemanusiaan, termasuk dana bantuan kemanusiaan melalui BenihBaik.com untuk disalurkan kepada warga masyarakat sipil di Gaza yang menjadi korban. “
Kami percaya bahwa begitu banyak yang diperlukan di sana dan bantuan ini akan turut meringankan beban mereka yang menjadi korban,” ujar Andy.
Sebelumnya, aplikasi Grab terancam kena boikot usai istri founder Anthony Tan yang bernama Chloe Tong diduga mendukung Israel.
Istri founder Grab dianggap mendukung Israel usai mengunggah momen berlibur ke negara tersebut. Warganet kompak protes dan mengancam untuk melakukan boikot bisnis aplikasi ini.