Jumlah Penyewa dan Kolokasi Mitratel Tumbuh Dua Digit Kuartal III/2023

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 30 Oktober 2023 | 12:46 WIB
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel) mencatatkan pertumbuhan jumlah penyewa dan kolakasi hingga dua digit pada kuartal III/2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Hingga September 2023, emiten berkodesaham MTEL itu telah melayani 55.704 penyewa atau tumbuh 10,5% year on year/YoY. Kemudian jumlah kolokasi mencapai 18.613 kolokasi atau tumbuh 21,3% YoY. 

Untuk diketahui, kolokasi adalah penempatan perangkat telekomunikasi ke menara telekomunikasi bersama untuk pemohonan baru dari penyelenggara telekomunikasi. 

Misal, base transceiver station (BTS) operator A belum tersedia di Palembang, kemudian operator tersebut mengajukan permohonan kepada pemain menara bersama untuk meletakan BTS-nya di menara yang telah tersedia di sana.  Cara lain yang bisa ditempuh oleh operator seluler untuk menghadirkan layanan di satu titik adalah dengan membangun ulang. 

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan perusahaan berhasil mengimbangi penambahan jumlah menara dengan pertumbuhan penyewa, yang berarti aksi penambahan terjadi secara cermat dan tepat. 

Mitratel berhasil mengoperasikan sekitar 37.091 menara pada kuartal III/2023, atau bertambah 2.040 menara dibandingkan denan periode yang sama tahun lalu. 

“Kami yakin bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri operator seluler. Operator melakukan ini karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah,” kata lelaki yang akrab disapa Teddy, Senin (30/10/2023). 

Dalam laporan keuangannya, Mitratel mencatatkan pendapatan senilai Rp6,27 triliun pada 9 bulan 2023. Pendapatan ini meningkat 11,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,6 triliun. 

Pendapatan ini diperoleh dari beberapa pos, yakni dari sewa menara telekomunikasi sebesar Rp5,76 triliun, pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp495,8 miliar, dan pendapatan jasa dan sewa listrik sebesar Rp10,3 miliar.

Sementara itu, berdasarkan pelanggannya, pendapatan ini datang dari PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sebesar Rp3,5 triliun. Telkomsel yang merupakan entitas afiliasi MTEL memberikan kontribusi sebanyak 55,9% dari total pendapatan MTEL. 

Lalu dari PT Indosat Tbk. (ISAT) sebesar Rp1,29 triliun atau berkontribusi sebanyak 20,72% ke pendapatan MTEL. Terakhir, dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sebanyak Rp634,2 miliar atau sebesar 10,11% dari total pendapatan MTEL. 

Pendapatan yang meningkat ini turut meningkatkan beban pokok pendapatan MTEL menjadi Rp3,2 triliun. Beban pokok pendapatan ini meningkat 6,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3 triliun. 

Meski demikian, MTEL masih mencetak peningkatan laba bruto sebesar 18,06% dari Rp2,6 triliun, menjadi Rp3,07 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). 

Dengan hasil tersebut, MTEL mencetak laba tahun berjalan sebesar Rp1,43 triliun pada 9 bulan 2023. Laba tahun berjalan ini meningkat 16,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,22 triliun. 

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper