Bisnis.com, JAKARTA - Eks Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Rudiantara mengatakan Indonesia masih terlambat untuk infrastruktur telekomunikasi dibanding negara-negara Asean lainnya.
Rudiantara mengatakan persentase infrastruktur untuk telekomunikasi Indonesia jauh lebih rendah daripada beberapa negara di Asean.
“Kalau kita hitung, persentase infrastruktur untuk ICT kita itu lebih rendah daripada Kamboja, lebih rendah dari beberapa negara di Asean, jadi kita harus kejar,” ujar Rudiantara dalam paparannya di acara PT Multipolar Technology Tbk x IBM: Digital Transformation Forum for Public Sector, Selasa (17/10/2023).
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Kemenkominfo, masih ada sekitar 9.113 desa di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang masih belum mendapatkan akses internet.
Rudiantara mencontohkan kejadian yang ada di Kamboja. Menurutnya, di negara tersebut pemerintahnya terbuka akan teknologi-teknologi luar yang ingin berinvestasi. Alhasil, pemerataan internet di negara itu jadi lebih cepat.
Dia pun menyampaikan Indonesia harus berani melakukan seperti itu, tentunya tanpa mengorbankan kedaulatan. “Jadi nasionalisme harus dijaga, tapi tidak boleh chauvinistik,” ujar Rudiantara.
Lebih lanjut, Rudiantara menyebutkan keterlambatan ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah dan bukan swasta. Hal ini dikarenakan segala hal yang berkaitan dengan infrastruktur merupakan kewajiban dari pemerintah.
Kendati demikian, Rudiantara menghimbau pemerintah untuk tidak sembarangan dalam memilih teknologi yang digunakan untuk infrastruktur telekomunikasi. Menurutnya, jangan sampai teknologi tersebut basi dalam waktu dekat.
“Pemulihan teknologi untuk infrastruktur harus hati-hati, harus mengambil posisi yang jangka panjang, jangan yang dekat-dekat,” ujar Rudiantara.
