Manajemen Pastikan Telkomsel akan Punya eSIM, Permintaan Sudah Ada

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 27 Oktober 2023 | 17:10 WIB
Warga melintasi iklan Telkomsel di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintasi iklan Telkomsel di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memastikan akan merilis embedded SIM (eSIM) atau kartu sim tertanam yang saat ini terdapat di sejumlah smartphone premium seperti iPhone. Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) itu melihat adanya kebutuhan di masyarakat terhadap teknologi tersebut. 

Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit mengatakan mengatakan perusahaan membaca adanya permintaannya yang cukup besar terhadap eSIM. Telkomsel terus berusaha untuk menyiapkan kehadiran teknologi ke masyarakat agar dapat memberi manfaat besar bagi pengguna. 

“Yang jelas pasti kita akan punya itu [eSim] tetapi saya belum bisa kasih tahu kapan itu. Kami menyadari ada segmen yang membutuhkan itu. Kami Telkomsel bukan tidak ingin menyediakan, tetapi benar-benar ingin mempersiapkan,” kata Sigit, Jumat (27/10/2023). 

Untuk diketahui, eSIM adalah adalah bentuk evolusi dari SIM. Dahulunya SIM secara fisik cukup besar, kemudian mengecil terus menjadi mini, mikro, nano kemudian menjadi e-SIM yang secara ukuran hanya 4 mm, dan embedded (tertanam) di perangkat. 

Dalam laporan GSMA Intelligence, diperkirakan pada 2025 akan terdapat 433 juta perangkat ponsel di Asia Pasifik yang terhubung dengan e-SIM. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan China (375 juta perangkat), India (316 juta perangkat), Eropa (282 juta perangkat), dan Amerika Utara (184 juta perangkat). 

Sigit menjelaskan karena eSIM teknologi baru, maka persiapan harus dilakukan dengan sangat matang. eSIM juga memiliki dampak negatif berupa potensi churn (keluar-masuk) pelanggan yang menjadi lebih tinggi, karena mudahnya berganti kartu dengan eSIM. 

“Dengan pertimbangan itu kami ingin lihat, akan di launching untuk segmen apa. Jadi tidak sekadar apa. Kami perlu lihat. Jadi kalau kami keluarkan harus benar-benar terbaik agar pengalaman pelanggan jadi optimal,” kata Sigit. 

Sebelumnya, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan SIM yang telah tertanam di perangkat, akan mendisrupsi sejumlah bisnis model yang ada saat ini seperti terkait biaya distribusi yang menjadi lebih murah. 

Selain itu dampak lainnya adalah customer churn yang akan berpengaruh pada pola kompetisi, model marketing yang berubah yang mudahnya ganti profil dan operator, aspek kemudahan roaming, dan lain-lain. 

Jarot juga memperkirakan e-SIM akan lebih menguntungkan bagi penyelenggara over the top (OTT), pabrikan perangkat internet of things (IoT) dan juga  Operator jaringan virtual seluler (Mobile Virtual Network Operator/MVNO). 

Jarot menekankan karena dampak e-SIM terhadap pola bisnis lumayan besar, maka perlu dilakukan antisipasi oleh regulator dalam menyambut teknologi e-SIM ini.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah melakukan kajian sejak beberapa tahun lalu, dan tahun ini diharapkan sudah keluar jawaban regulasinya.

Sementara itu, PT Indosat Tbk. (ISAT), PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) telah merilis eSIM. 

Dalam perkembangannya, XL Axiata bahkan berambisi untuk meningkatkan jumlah pengguna eSIM bekerja sama dengan berbagai pihak. 

Group Head Mass Segment XL Axiata Lyra Filiola mengatakan eSIM hanya berubah dibentuk fisik kartunya saja, karena sebelumnya SIM kartu XL Axiata masih dari plastik menjadi elektronik kartu.

"Jadi semua layanan banking masih dapat terbawa. Misal, orang masih memiliki nomor XL Axiata, dia pake kartu yang fisik pindah ke e-SIM itu layanan bankingnya masih terbawa,” kata Lyra. 

Dia menambahkan dengan adanya kerja sama antara XL Axiata dan CIMB Niaga, akan menjadi pendorong eSIM. Nasabah pengguna aplikasi OCTO Mobile berpotensi berlangganan eSIM, melalui aplikasi tersebut. 

Lyra menilai OCTO Mobile akan menjadi kanal jalur baru bagi perusahaan untuk mengakuisisi pelanggan eSIM. 

Diketahui, pada Agustus 2023 jumlah pelanggan eSIM XL Axiata telah mencapai 75.000. Jumlah tersebut diprediksi bertambah pada September 2023, seiring dengan layanan eSIM yang sudah dapat diakses untuk layanan prabayar, hingga pascabayar XL Axiata. 

"Update e-SIM, sekarang itu kita udah waktu pertama kali launching itu kan baru XL Private, XL Pra-bayar. Sekarang akses udah bisa, Prio udah bisa, dan waktu itu hype baru," ujar Lyra. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper