Investor RI Ungkap Tantangan Gibran Cawapres Prabowo Realisasikan Kredit Startup

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 25 Oktober 2023 | 14:52 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvensindo) menilai langkah calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka untuk menghadirkan kredit khusus startup bukanlah hal yang mudah. Butuh perhitungan yang matang. 

Bendahara Amvesindo Edward Ismawan Chamdani mengatakan dalam menyalurkan pendanaan, termasuk kredit, ke startup perlu dilihat dari pola strukturnya. Kredit tersebut termasuk dalam pola partisipasi di saham, pinjaman produktif, pinjaman ventura (venture debt) atau lainnya. 

Pinjaman ventura adalah jenis pembiayaan utang yang diberikan kepada perusahaan yang didukung ventura oleh bank khusus atau pemberi pinjaman non-bank untuk mendanai modal kerja atau pengeluaran modal, seperti pembelian peralatan.

“Karena rata-rata [startup] belum memiliki kolateral dan perputaran arus kas (cash flow) yang stabil maka risiko tentu menjadi lebih besar dibandingkan perusahaan yang sudah established,” kata Edward kepada Bisnis, Rabu (25/10/2023). 

Edward menjelaskan apabila sifat dari pendanaan adalah untuk meningkatkan ekosistem agar menjadi lebih baik, maka pola investasi berbasis komersial perlu dikombinasikan dengan dana yang sifatnya berbeda, atau non-profit sebagai agenda pemerintah. 

Di Singapura dan Malaysia, lanjutnya, sudah menerapkan program ini sejak 10-15 tahun yang lalu. Indonesia tertinggal.

“Ada yang berbentuk "matching funds" di level portfolio companies dan ada juga ke para modal ventura. Sehingga track record maupun proses due diligence bisa dilakukan oleh tim yang berpengalaman,” kata Edward. 

Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berencana menghadirkan kredit khusus perusahaan rintisan (startup) milenial, melengkapa sejumlah inisiatif kredit yang telah diluncurkan pemerintah sebelumnya seperti kredi usaha rakyat (KUR) dan Kredit Mekar. Gagasan tersebut muncul di tengah kondisi badai PHK di industri startup. 

Gibran mengatakan saat ini pemerintah telah memiliki berbagai macam kredit. Rencananya, Gibran akan menambahkan kredit baru lagi untuk perusahaan teknologi. 

Sayangnya, Gibran tidak menjelaskan secara rinci kredit baru yang bakal diluncurkan itu. 

"Nanti akan kami tambahkan lagi. Kredit start-up milenial," kata Gibran setelah menyelesaikan pendaftaran di KPU Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Gibran mencentuskan gagasan tersebut di tengah kondisi industri startup yang sedang bergejolak. 

Merujuk pada laporan DataIndonesia.id yang mengutip Layoffs.fyi, secara global, jumlah karyawan startup di dunia yang terkena PHK sebanyak 204.665 orang sejak 1 Januari - 3 Mei 2023.

Adapun, sebanyak 19.026 karyawan menjadi korban PHK dari 81 startup di dunia pada kuartal II/2023. Jumlah itu turun 89,8% dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebanyak 185.639 karyawan di 649 startup.

Di Indonesia, sejumlah startup tercatat juga telah melakukan PHK. Belum lama, Rumah.com memutuskan untuk menghentikan layanan mereka di Indonesia dan merumahkan 61 karyawannya. 

Sebelum, PropertyGuru nama-nama perusahaan rintisan besar seperti GoTo, Bibit, Xendit, Shopee Indonesia, LinkAja, Sayurbox, hingga Ajaib juga dikabarkan telah melakukan PHK.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper