6. Mendarat di atas bantal
Pada suatu malam di tahun 2021, seorang wanita Kanada bernama Ruth Hamilton terbangun karena gonggongan anjingnya yang panik.
Tiba-tiba, terdengar suara ledakan, dan puing-puing drywall menghujani dirinya. Berpikir bahwa rumahnya sedang diserbu oleh pencuri yang sangat kejam, dia segera menelepon layanan darurat.
Namun ketika sedang menelepon polisi, Hamilton melihat sebuah batu sebesar kepalan tangan di antara bantal-bantalnya dan sebuah lubang sebesar kepalan tangan di atap.
Ketika polisi tiba, mereka menduga bahwa sebuah lokasi konstruksi di dekatnya mungkin telah melakukan peledakan dan secara tidak sengaja melemparkan batu ke rumah wanita tersebut.
Ketika mereka mengunjungi daerah tersebut, para petugas mengetahui bahwa tidak ada ledakan yang terjadi. Namun, kru konstruksi memang mendengar suara menggelegar dan juga menyaksikan ledakan di langit beberapa saat sebelum Hamilton menelepon.
Segera diketahui bahwa sebuah meteorit telah mendarat di tempat tidurnya. Ini bukan hanya peristiwa yang sangat tidak mungkin terjadi, tetapi juga merupakan kejadian yang sangat beruntung bagi pemilik rumah.
7. Meteorit yang menjadi senjata
Sekitar tahun 1873 atau 1874, para arkeolog menemukan mata panah besi di dekat sebuah danau di Swiss. Pada saat itu, mereka tidak memahami arti penting dari penemuan mereka, dan artefak tua itu terlupakan dalam koleksi museum.
Baru-baru ini, para peneliti membersihkan mata panah berkarat tersebut dan melakukan beberapa tes.
Tak disangka, studi baru ini mengungkapkan bahwa 3.000 tahun yang lalu, seseorang membuat mata panah dari besi yang berasal dari meteorit. Para peneliti langsung menduga bahwa material tersebut cocok dengan potongan lain dari meteorit Twannberg, yang menghantam di dekat area tempat anak panah itu ditemukan. Namun, analisis menunjukkan bahwa itu bukan pecahan Twannberg.
Sebaliknya, sekarang diyakini bahwa besi tersebut berasal dari meteorit yang menghantam Estonia sekitar tahun 1500 SM. Sampai di Swiss, besi tersebut mengungkap sesuatu yang tidak pernah diketahui oleh para sejarawan, bahwa orang-orang di wilayah ini secara tak terduga telah memperdagangkan besi meteorik sejak tahun 800 SM.
8. Meteroit pertama yang mendarat di Inggris
Pada tahun 2021, ribuan orang melihat bola api besar melesat di atas Inggris. Keluarga Wilcock, yang tinggal di Winchcombe, mendengar suara keras di luar rumah mereka, tetapi karena hari sudah gelap, mereka baru menyelidikinya keesokan paginya.
Saat itulah mereka menemukan sesuatu yang aneh di jalan masuk. Berserakan di trotoar terdapat benda-benda kecil berwarna gelap yang menyerupai briket barbekyu.
Pecahan yang hancur itu adalah bagian dari meteorit pertama yang mendarat di Inggris dalam 31 tahun terakhir. Meteorit tersebut juga merupakan meteorit chondrite karbon yang langka sehingga mengejutkan ahli yang mengunjungi keluarga tersebut.
Batuan itu berusia sekitar 4,5 miliar tahun dan terbentuk jauh sebelum Bumi lahir. Yang membuatnya sangat berharga, meteorit itu hampir tidak berubah sepanjang zaman, sehingga memberi para peneliti kesempatan luar biasa untuk mempelajari tata surya awal.
9. Meteorit Maryborough
Pada tahun 2015, David Hole memutuskan untuk melakukan pendeteksian logam di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia. Area ini berada di wilayah Goldfields di mana, selama abad ke-19, perburuan emas mencapai puncaknya.
Jadi, ketika Hole menemukan sebuah batu merah yang aneh dengan tampilan berlesung pipit, dia yakin ada emas di dalamnya. Berbagai cara dia lakukan untuk membuka batu tersebut. Namun, akhirnya Hole menyerah dan melanjutkan hidupnya.
Beberapa tahun kemudian, keingintahuannya kembali tergugah, dan dia membawa benda itu ke Museum Melbourne untuk diidentifikasi. "Emas" itu ternyata adalah meteorit super langka berusia 4,6 miliar tahun.
Sebuah bor berlian akhirnya mengeluarkan sebuah serpihan, yang mengungkapkan bahwa batu itu adalah meteorit chondrite. Meteorit chondrite dicirikan dengan persentase besi yang tinggi dan mineral logam yang mengkristal yang disebut chondrules. Dengan berat 37,5 pon (17 kg), batu ini menjadi chondrite terbesar kedua yang pernah ditemukan.
Batuan ini sudah sangat tua dan terbentuk ketika tata surya belum memiliki planet. Seiring berjalannya waktu, batu ini kemungkinan besar bergabung dengan puing-puing yang tak terhitung jumlahnya di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter sebelum sesuatu menghempaskannya dari orbit dan menempatkannya pada jalur tabrakan dengan Australia.
10. Meteorit menjadi palang Pintu
Pada tahun 1988, David Mazurek membeli sebuah lahan pertanian di Edmore, Michigan. Saat pemiliknya mengajaknya berkeliling di sekitar properti, Mazurek melihat sebuah batu yang terletak di pintu gudang.
Penasaran dengan penampilan aneh benda itu, dia bertanya tentang benda itu. Tanpa keraguan sedikit pun dalam suaranya, sang penjual mengatakan kepadanya bahwa itu adalah meteorit.
Suatu malam di tahun 1930-an, dia dan ayahnya menyaksikan benda itu melesat di langit sebelum menghantam tanah milik mereka. Hebatnya, dia menghadiahkan batu itu kepada Mazurek.
Selama 30 tahun berikutnya, meteorit itu tetap menjadi palang pintu di pertanian. Akhirnya, Mazurek mendengar tentang orang lain yang menjual potongan-potongan kecil meteorit dengan harga yang bagus. Karena batu miliknya berbobot 22 pon (10 kg), dia memeriksakan batu tersebut ke Central Michigan University.
Meteorit yang sekarang disebut meteorit Edmore ini ternyata merupakan batu angkasa yang spektakuler dengan kandungan nikel yang cukup banyak.
Tidak hanya merupakan salah satu yang terbesar yang pernah menabrak Michigan, tetapi juga sangat berharga, baik dari segi uang maupun ilmiah.
Mazurek akhirnya menjual palang pintunya ke Abrams Planetarium di Michigan State University dengan harga US$75.000 (Rp1,1 miliar). (Kresensia Kinanti)