Setelah Pedagang Tanah Abang, TikTok Shop Kini Ramai Diprotes Para Seller

Hesti Puji Lestari
Minggu, 15 Oktober 2023 | 12:00 WIB
Ilustrasi tiktok shop/facebook
Ilustrasi tiktok shop/facebook
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - TikTok Shop saat ini banyak mendapatkan protes para seller yang menjual barang di platform tersebut. Mengapa?

Dari penelusuran Bisnis di aplikasi TikTok Shop Seller Centre di Google Play Store, aplikasi ini dikritik lantaran mengalami beberapa gangguan yang dianggap menyulitkan seller.

Seperti diketahui, selain aplikasi media sosial, TikTok juga merilis aplikasi TikTok Shop Seller Centre yang bisa didownload di Google Play dan Play Store.

TikTok Seller Center adalah portal one-stop workstation bagi pelaku bisnis yang memanfaatkan TikTok Shop. Fitur ini hanya disediakan bagi pengguna TikTok dengan akun bisnis

Dengan menggunakan aplikasi ini, seller bisa mengelola toko onlinenya dengan mudah, seperti mengupload produk, beriklan, dan sebagainya.

Akan tetapi hingga saat ini, Minggu 15 Oktober 2023, TikTok Shop Seller Centre tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya lantaran fitur TikTok Shop sudah ditutup di Indonesia.

Tapi dari komentar di aplikasi tersebut, TikTok Shop Seller Centre diketahui mendapatkan banyak protes dari penggunanya.

Salah satu yang terbaru adalah protes seller yang mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk melakukan penarikan saldo.

"Tolong ya tiktok seller, saldo penjualan saya segera di cairkan !!!! Ini sudah seminggu, tapi masih juga di tahan Udah coba ke customer service nya, nunggu seminggu katanya, ok Ini dah lewat seminggu tapi tetap gk bisa juga di cairkan Gimana sih ini," tulis salah satu pengguna pada 10 Oktober 2023 lalu.

Selain itu, beberapa seller juga mengaku kesulitan mengajukan banding atas produknya yang mendadak diblokir oleh TikTok Shop tanpa sebab.

Meskipun mendapat banyak kritikan, akan tetapi beberapa seller kompak mengatakan ingin TikTok Shop dibuka kembali.

Sebab fakta di lapangan membuktikan bahwa keputusan pemerintah menutup TikTok Shop tidak sepenuhnya tepat. Sebab setelah TikTok Shop ditutup, beberapa pedagang tanah abang masih mengeluh sepi.

“Dengan kasus ini terjawablah sudah. Masalah penjualan offline tidak ada hubungannya dengan penjualan online karena perilaku masyarakat yang sudah berubah,” ujar Ketua Umum Indonesia Digital Empowerment Community (Idiec) Tesar Sandikapura kepada Bisnis, Jumat (13/10/2023).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper