Bisnis.com, JAKARTA - Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia, firma riset multinasional, mengungkapkan unicorn Traveloka turut menstimulasi penciptaan Nilai Tambah Bruto (NTB) di Indonesia sekitar US$10 miliar atau Rp153,69 triliun selama periode 2019-2022.
Nilai Tambah Bruto adalah salah satu parameter ekonomi yang menggambarkan selisih antara nilai produksi dan biaya antara dari suatu produk, baik barang maupun jasa.
Dari nilai tersebut, sekitar US$4,5 miliar diantaranya berasal dari industri pariwisata, atau setara dengan 2,7 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor tersebut. Kontribusi ini juga berdampak positif ke sektor lain seperti pertanian dan energi yang menunjukkan keterlibatan ekonomi yang lebih luas.
Direktur PwC Indonesia Julian Smith mengatakan studi ini mengungkap ripple effect yang diciptakan oleh Traveloka terhadap berbagai sektor di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.
Hasil studi menggambarkan hubungan simbiosis antara Traveloka dan perekonomian, serta mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam periode dimana ketahanan dan kemampuan beradaptasi.
“Menyaksikan Traveloka sebagai unicorn teknologi yang tidak hanya berkembang namun juga menjadi katalis perubahan positif di kawasan Asia Tenggara merupakan hal yang inspiratif dan dapat menjadi salah satu tolok ukur praktik bisnis yang berkelanjutan,” kata Julian di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Studi dampak yang diluncurkan hari ini juga menunjukkan bahwa Traveloka secara signifikan memberikan dampak positif kepada UMKM, dimana 91 persen partner yang disurvei, termasuk UMKM, menyebutkan bahwa Traveloka membantu mereka dalam memperluas jangkauan konsumennya.
Kemudian 75 persen diantaranya menyebutkan bahwa pendapatan mereka mengalami peningkatan signifikan berkat program-program Traveloka. Program EPIC Sale dan Live Streams merupakan contoh inisiatif yang Traveloka lakukan untuk mendorong pertumbuhan bisnis mitra dan UMKM.
Studi yang dilakukan PwC menunjukan kolaborasi antara Traveloka dengan seluruh mitranya, yang mana 27 persen diantaranya berlokasi di luar provinsi Jawa dan Bali.
“Ini menunjukkan pentingnya peran Traveloka di jantung ekosistem perjalanan dan pariwisata Indonesia, serta dampak langsung yang dimilikinya sebagai penggerak bagi mitra-mitranya di Indonesia dengan memberdayakan mereka untuk membuka akses ke khalayak baru,” kata Julian.
Sementara itu President, Traveloka Caesar Indra mengatakan hampir 12 tahun lalu, Traveloka hadir sebagai penyedia solusi perjalanan untuk konsumen melalui teknologi.
Dalam perjalanannya, Traveloka senantiasa mendedikasikan diri menghadirkan pengalaman terbaik untuk pengguna, dan mendorong inovasi serta pertumbuhan ekosistem pariwisata berkelanjutan. (Afaani Fajrianti)