Bisnis.com, JAKARTA - Facebook, media dan layanan jejaring sosial daring Amerika, akan menghapus konten berita di platform mulai Desember untuk pengguna di negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis dan Jerman.
Negara-negara tersebut nantinya tidak bisa lagi mengakses Facebook News. Meta, induk Facebook, beralasan penghentian tersebut dalam upaya untuk fokus berinvestasi pada produk dan layanan yang paling berharga bagi pengguna.
Pasalnya, berita hanya mencakupi kurang dari 3 persen dari konten yang diakses oleh pengguna Facebook.
Dilansir dari laman resmi Meta, Jumat (8/92023) Facebook juga akan terus menghormati perjanjian yang ada dengan penerbit berita di Inggris, Prancis, dan Jerman hingga perjanjian tersebut berakhir.
Namun, perusahaan tidak berniat mengadakan perjanjian komersial baru terkait konten berita di Facebook News di negara-negara tersebut. Faktanya, peluncuran produk baru yang dirancang khusus untuk penerbit berita tidak dapat diprediksi.
Sebagai informasi, perubahan ini tidak mempengaruhi komitmen Facebook dalam menyediakan informasi yang dapat dipercaya kepada para pengguna.
Fitur Facebook News awalnya tersedia bagi pengguna Facebook yang berada di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Australia, dan Prancis. Namun, pada Desember mendadak Facebook News ini tidak dapat digunakan lagi bagi penduduk Inggris, Prancis, dan Jerman.
Para penerbitan berita di negara Eropa akan tetap memiliki akses ke akun dan halaman Facebook, sehingga kemungkinan mereka dapat berbagi tautan ke berita dan mengarahkan ke situs web sama seperti pengguna maupun organisasi lainnya.
Organisasi berita masih bisa memanfaatkan fitur-fitur Facebook, seperti Reel dan system iklan untuk memperluas jangkauan pemirsa dan mengarahkan ke situs web dengan 100 persen pendapatan dari tautan yang keluar di Facebook akan tetap dipertahankan. (Afaani Fajrianti)