Bisnis.com, JAKARTA – Meta, induk Facebook, baru-baru ini merilis sebuah alat untuk membuat kode baru dan men-debug kode yang telah dibuat manusia. Alat ini disebut Code Llama dan dibangun di atas model bahasa besar Llama 2 milik perusahaan.
Men-debug adalah proses menemukan dan memperbaiki kesalahan (bug) atau perilaku tak terduga dalam kode Anda.
Melansir dari The Verge, Jumat (25/8/2023), Code Llama akan menggunakan lisensi komunitas yang sama dengan Llama 2 dan dapat digunakan secara gratis untuk penelitian maupun penggunaan komersial.
Code Llama disebutkan dapat membuat string kode dari prompt atau menyelesaikan dan men-debug kode ketika diarahkan ke string kode tertentu.
Selain model dasar Code Llama, Meta merilis versi khusus Python yang disebut Code Llama-Python dan versi lain yang disebut Code Llama-Instrct, yang dapat memahami instruksi dalam bahasa alami.
Menurut perusahaan, setiap versi spesifik Code Llama tidak dapat dipertukarkan, dan perusahaan tidak merekomendasikan Code Llama dasar atau Code Llama-Python untuk instruksi bahasa alami.
Pemrogram sudah menggunakan LLM untuk membantu berbagai tugas, mulai dari merancang software baru hingga men-debug kode yang sudah ada.
"Tujuannya adalah untuk membuat alur kerja pengembang lebih efisien sehingga mereka dapat fokus pada aspek pekerjaan mereka yang lebih berpusat pada manusia,” kata Meta dalam unggahan di situs blognya.
Meta mengeklaim Code Llama berkinerja lebih baik daripada LLM yang tersedia untuk umum berdasarkan pengujian benchmark, tetapi tidak secara spesifik menyebutkan model mana yang dijadikan pembanding.
Lebih lanjut, Code Llama disebut mendapat skor 53,7 persen pada benchmark kode HumanEval dan mampu menulis kode secara akurat berdasarkan deskripsi teks.
Meta akan merilis tiga ukuran Code Llama dan mengatakan ukuran terkecilnya dapat masuk pada satu GPU untuk proyek latensi rendah.
Alat pembuat kode telah membantu pekerjaan pengembang sejauh ini. GitHub meluncurkan Copilot pada bulan Maret, didukung oleh GPT-4 OpenAI, untuk menulis dan memeriksa kode dengan cepat.
GitHub Copilot juga dapat menulis ulang kode lama untuk memperbaruinya. Terkait itu, perusahaan induk GitHub, Microsoft, dan OpenAI dituntut karena diduga melanggar undang-undang hak cipta dengan Copilot karena alat tersebut dapat mereproduksi kode berlisensi.
Di samping itu, AWS Amazon juga memiliki CodeWhisperer, yang juga menulis, memeriksa, dan memperbarui kode. Google juga memiliki alat penulisan kode dalam AlphaCode, tetapi belum rilis. (Lydia Tesaloni Mangunsong)