Adopsi Digital RI Rendah, Menperin Sebut Infrastruktur Penunjang Belum Optimal

Crysania Suhartanto
Rabu, 23 Agustus 2023 | 17:52 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita - Dok. Kemenperin.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita - Dok. Kemenperin.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menilai lambatnya adopsi digital di Indonesia disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah infrastruktuf penunjang yang belum optimal.

Dalam Survei World Digital Competitiveness yang dilakukan IMD Business School pada 2022, kata Agus, Indonesia hanya berada di peringkat 51 dari 63 negara. 

Hal ini menandakan bahwa Indonesia belum masuk ke kategori teknologi driven country atau negara yang digerakan oleh teknologi.

Menurut Agus kondisi ini disebabkan oleh dua faktor utama yakni masih lambatnya transformasi digital dan infrastruktur penunjang yang belum optimal.

“Masih rendahnya tingkat adopsi teknologi [karena] masih lambatnya transformasi digital maupun infrastruktur penunjang yang belum optimal, baik di lingkup pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat kita sendiri,” kata Agus pada Indonesia 4.0 Conference & Expo 2023, Rabu (23/8/2023).

Agus mengatakan merujuk pada sejumlah negara yang telah berhasil menerapkan teknologi, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari segala jenis industri untuk menaikkan posisi Indonesia sehingga menjadi negara pengadopsi digital. 

“Kolaborasi itu harus melibatkan seluruh stakeholders baik itu pemerintah akademisi pengusaha, perusahaan teknologi, provider telekomunikasi, konsultan, hingga instansi finansial,” ujar Agus.

Agus mengajak perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk turut mengimplementasikan teknologi 4.0 di bisnis masing-masing.

Menurutnya, dana yang dikucurkan untuk mengadopsi teknologi baru ini bukanlah sebuah pengeluaran biasa, melainkan juga dapat menjadi investasi jangka panjang.

“CAPEX mungkin akan lebih tinggi, tapi saya yakin seyakin-yakinnya dalam waktu jangka panjang OPEX-nya akan semakin baik dengan adanya digitalisasi,” ujar Agus 

Agus pun berharap pada 2024 sudah ada dua perusahaan manufaktur dan dua perusahaan industri yang telah dinobatkan oleh World Economic Forum sebagai Global Lighthouse Network.

Selain itu, Agus juga menargetkan adanya lima perusahaan baru yang masuk ke dalam Indonesia national lighthouse company 4.0.

Sebagai informasi, Global Lighthouse Network merupakan komunitas industri manufaktur inisiasi World Economic Forum yang telah menggunakan teknologi 4.0 untuk mentransformasi pabrik hingga model bisnis.

Adapun sejumlah negara-negara tetangga Indonesia telah memiliki perusahaan manufaktur dinobatkan sebagai Global Lighthouse Network, seperti India, Taiwan, dan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper